Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ojigi: Seni Membungkuk sebagai Ekspresi Halus dalam Budaya Jepang

18 Juli 2025   07:00 Diperbarui: 18 Juli 2025   01:18 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: How to Bow in Japanese Culture - (justaboutjapan.com)

Dalam kehidupan masyarakat Jepang, ada satu gerakan yang tampak sederhana namun mengandung makna mendalam: ojigi, atau membungkukkan badan. Gerakan ini tidak sekadar formalitas atau kebiasaan turun-temurun, tetapi merupakan simbol dari nilai-nilai penting seperti rasa hormat, kerendahan hati, dan penghargaan terhadap orang lain. Di Jepang, membungkuk bukan hanya sekadar etika, tapi juga bentuk komunikasi yang diam namun penuh makna.

Ojigi hadir dalam berbagai situasi, mulai dari menyapa teman, menyampaikan rasa terima kasih, meminta maaf, hingga menunjukkan penghormatan tertinggi. Setiap sudut dan cara membungkuk membawa nuansa tersendiri yang dipahami secara luas oleh masyarakat Jepang. Dalam tulisan ini, kita akan menelusuri makna, jenis, sejarah, serta peran penting ojigi dalam kehidupan sehari-hari hingga ke panggung global.

Apa Itu Ojigi?

Secara harfiah, ojigi (お辞儀) berarti "salam" atau "membungkuk". Namun, makna sebenarnya jauh melampaui definisi sederhana itu. *Ojigi* adalah komunikasi nonverbal yang dipergunakan untuk menunjukkan sopan santun dan kesadaran sosial.

Gerakan ini bukan sekadar tunduk atau menundukkan kepala, tetapi merupakan cara untuk menunjukkan penghormatan, kerendahan hati, bahkan permohonan maaf yang dalam. Dalam budaya Jepang yang sangat memperhatikan tatanan sosial dan hierarki, ojigi menjadi jembatan penting dalam menjaga hubungan harmonis antarindividu.

Fungsi utama dari ojigi antara lain:

Menyampaikan rasa hormat kepada orang lain

Mengungkapkan ucapan terima kasih secara tulus

Menyatakan permintaan maaf atas kesalahan

Menunjukkan kerendahan hati dalam berinteraksi

Jenis-Jenis Ojigi dan Maknanya

Eshaku (会釈)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun