Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

The String Theory: Upaya Menjelaskan Hakikat Realitas dengan Dawai yang Bergetar

6 Juli 2025   07:00 Diperbarui: 6 Juli 2025   03:51 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: String Theory Explained: A Basic Guide to String Theory - 2025 -(www.masterclass.com)

Sebaliknya, teori dawai mencoba menjawab pertanyaan tentang apa yang terjadi pada skala terkecil di alam semesta, jauh lebih kecil daripada atom. 

Dalam teori dawai, realitas tidak hanya terdiri dari empat dimensi (tiga ruang dan satu waktu) seperti yang kita kenal, tetapi bisa memiliki sepuluh bahkan sebelas dimensi. Dawai yang bergetar di dimensi ini membentuk partikel dan gaya-gaya dasar yang ada di alam semesta.

Walaupun tampak membahas hal yang berbeda, kedua teori ini ternyata saling melengkapi. Teori dawai tidak menggantikan relativitas, tetapi justru menyempurnakannya. 

Dalam skala besar, getaran dawai membentuk ruang-waktu seperti yang dijelaskan oleh relativitas umum. Keduanya bersama-sama membantu kita memahami gambaran utuh tentang bagaimana alam semesta bekerja, dari yang paling besar hingga yang paling kecil.

Antara Sains dan Spiritualitas: Mungkinkah String Mempengaruhi Kesadaran?

Beberapa ahli mencoba menyambungkan teori dawai dengan konsep kesadaran. Mereka berpendapat bahwa mungkin struktur paling dasar dari realitas ini juga berhubungan dengan kesadaran manusia, membentuk sebuah jalinan keterhubungan antara pikiran dan materi. 

Meski hal ini masih sangat spekulatif dan jauh dari pembuktian ilmiah, gagasan ini memperkaya diskusi filosofis tentang tempat manusia dalam alam semesta.

Menariknya, beberapa tradisi spiritual, seperti kepercayaan suku Kadazandusun di Asia Tenggara, juga berbicara tentang keterhubungan kosmik yang mencerminkan apa yang digambarkan secara ilmiah oleh teori dawai.

Penutup: Semesta yang Bergetar Seperti Simfoni

Pada akhirnya, teori dawai memperlihatkan kepada kita bahwa alam semesta ini mirip dengan sebuah orkestra kosmik, di mana dawai-dawai kecil bergetar dalam harmoni yang menciptakan partikel, gaya, dan bahkan ruang dan waktu. 

Meskipun teori ini masih jauh dari pembuktian eksperimental, ia tetap menjadi salah satu upaya paling berani dalam sejarah manusia untuk memahami hakikat realitas.

Lewat teori dawai, kita belajar bahwa dunia tidak sesederhana yang terlihat. Realitas lebih mirip simfoni yang kompleks, bukan sekadar tumpukan partikel kecil. Dan dalam usaha memahami simfoni itu, manusia menunjukkan sifat terbaiknya: rasa ingin tahu, imajinasi, dan keberanian untuk bertanya tentang makna keberadaan kita di jagat raya ini.

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun