Sebaliknya, teori dawai mencoba menjawab pertanyaan tentang apa yang terjadi pada skala terkecil di alam semesta, jauh lebih kecil daripada atom.Â
Dalam teori dawai, realitas tidak hanya terdiri dari empat dimensi (tiga ruang dan satu waktu) seperti yang kita kenal, tetapi bisa memiliki sepuluh bahkan sebelas dimensi. Dawai yang bergetar di dimensi ini membentuk partikel dan gaya-gaya dasar yang ada di alam semesta.
Walaupun tampak membahas hal yang berbeda, kedua teori ini ternyata saling melengkapi. Teori dawai tidak menggantikan relativitas, tetapi justru menyempurnakannya.Â
Dalam skala besar, getaran dawai membentuk ruang-waktu seperti yang dijelaskan oleh relativitas umum. Keduanya bersama-sama membantu kita memahami gambaran utuh tentang bagaimana alam semesta bekerja, dari yang paling besar hingga yang paling kecil.
Antara Sains dan Spiritualitas: Mungkinkah String Mempengaruhi Kesadaran?
Beberapa ahli mencoba menyambungkan teori dawai dengan konsep kesadaran. Mereka berpendapat bahwa mungkin struktur paling dasar dari realitas ini juga berhubungan dengan kesadaran manusia, membentuk sebuah jalinan keterhubungan antara pikiran dan materi.Â
Meski hal ini masih sangat spekulatif dan jauh dari pembuktian ilmiah, gagasan ini memperkaya diskusi filosofis tentang tempat manusia dalam alam semesta.
Menariknya, beberapa tradisi spiritual, seperti kepercayaan suku Kadazandusun di Asia Tenggara, juga berbicara tentang keterhubungan kosmik yang mencerminkan apa yang digambarkan secara ilmiah oleh teori dawai.
Penutup: Semesta yang Bergetar Seperti Simfoni
Pada akhirnya, teori dawai memperlihatkan kepada kita bahwa alam semesta ini mirip dengan sebuah orkestra kosmik, di mana dawai-dawai kecil bergetar dalam harmoni yang menciptakan partikel, gaya, dan bahkan ruang dan waktu.Â
Meskipun teori ini masih jauh dari pembuktian eksperimental, ia tetap menjadi salah satu upaya paling berani dalam sejarah manusia untuk memahami hakikat realitas.
Lewat teori dawai, kita belajar bahwa dunia tidak sesederhana yang terlihat. Realitas lebih mirip simfoni yang kompleks, bukan sekadar tumpukan partikel kecil. Dan dalam usaha memahami simfoni itu, manusia menunjukkan sifat terbaiknya: rasa ingin tahu, imajinasi, dan keberanian untuk bertanya tentang makna keberadaan kita di jagat raya ini.
Referensi:
- String theory - Wikipedia, https://en.wikipedia.org/wiki/String_theory
- String Theory - Physics Book, https://physicsbook.gatech.edu/String_Theory
- What is String Theory – Explained Simply for Beginners – Simply Explained, https://simply-explained.com/2025/05/20/what-is-string-theory-explained-simply-for-beginners/
- String Theory | Unifying QFT, Fundamental Forces & Particles, https://modern-physics.org/string-theory/
- What is string theory? | New Scientist, https://www.newscientist.com/definition/string-theory/
- String theory | Explanation & Definition | Britannica, https://www.britannica.com/science/string-theory
- String Theory Explained: A Basic Guide to String Theory - 2025 - MasterClass, https://www.masterclass.com/articles/string-theory-explained
- What is string theory? | Space, https://www.space.com/17594-string-theory.html