Mohon tunggu...
Andri Kurni19
Andri Kurni19 Mohon Tunggu... Mahasiswa Program Doktoral Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Sebelas Maret

Saya adalah mahasiswa yang menekuni bidang pendidikan dan pengajaran yang saat ini sedang melakukan studi yang orientasinya ke arah pendidikan bahasa Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Menghayati Karunia Tuhan dengan Budi Pekerti Luhur melalui Literasi

16 September 2025   22:22 Diperbarui: 16 September 2025   22:29 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

"Kawan, nikmat mana yang kau sia-siakan dan engkau nilai kurang layak. Nafas yang kita dapatkan saat ini, tiada artinya jika kita tidak dapat memberikan kemaslahatan bagi khalayak umum, sebagai hasil karya individu yang berbudi pekerti luhur.Karunia Tuhan Yang Maha Esa, kepada manusia sebagai salah satu makhluk yang paling sempurna di jagad raya ini, menjadi bukti adanya budi pekerti luhur dalam kesemestaan ini. Perlu diperhatikan, bahwa setiap ucapan, tindakan, dan peristiwa yang dilakukkan di bumi ini, menjadi penilaian terbaik bagi diri kita. Semestinya, penilaian yang diperoleh ialah kebersamaan untuk membangun asa-asa yang berjasa dan berdaya. Manusia yang baik ialah sosok yang mampu menempatkan diri melalui implementasi budi pekerti luhur yang menghasilkan karya. Sebuah karya memiliki nilai dan arti, jika dilihat, dirasakan, dan dilakukkan untuk kesejahteraan umat sepanjang hayat."

Budi pekerti merupakan salah satu asas nilai luhur manusia dalam menjalani kehidupan bersama. Perwujudan sikap, ucapan, dan perasaan yang selaras dengan norma-norma keluarga dan sosial sebagai wujud adanya budi pekerti. Tulisan ini membuat pandangan setiap individu untuk menampilkan dan mengolah hasil-hasil kreasi dari budi pekerti luhur yang dimiliki. Implementasi budi pekerti dapat dirilis dimanapun dan kapanpun manusia itu berada. Setiap hari, waktu, dan pertemuan menjadikan ruang-ruang indah untuk para penghuni semesta, ini adalah ungkapan khusus bagi para manusia di jagad ini. Budi pekerti yang dimiliki oleh manusia dapat dinilai layak jika memberikan manfaat bagi sesamanya.

Penulis memberikan pengalaman-pengalaman kecil untuk dapat dimaknai sepanjang hayat kehidupan siapapun yang membaca tulisan ini. Perbuatan dan perlakuan yang dilakukan oleh raga ini, menjadi bukti bahwa diri ini memiliki loyalitas dalam kehidupan. Hal ini dimaksudkan untuk memperjuangkan kesejahteraan hidupnya, dengan mempercayai Sang Maha Mulia, Allah SWT. Bahwa keesaannya tidak dapat dimiliki oleh siapapun, namun dapat dirasakan melalui hasil-hasil karya umat sejagad hayat. Mulailah sejumput asa-asa indah yang selalu diusahakan oleh penulis dalam menyinari dunia melalui serangkaian aktifitas yang bermanfaat.

Setiap hari yang kita lakukkan, pasti melibatkan banyak orang dari berbagai penjuru. Entah orang yang dikenal atau tidak dikenal, tetapi itu semua akan menimbulkan kisah yang sangat berarti di masa-masa mendatang. Perjalanan penulis ini mengisahkan betapa indahya semesta yang dapat dinikmati melalui perilaku-perilaku yang berkonsep budi pekerti luhur. Buku sebagai jendela ilmu, saat ini banyak dilupakan oleh berkembangnya kecerdasan buatan (AI). Berkembangnya alat modern yang dapat menunjang esensi dan implikasi dari budi pekerti luhur yang dimiliki manusia, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh manusia di jagad ini, khususnya dalam bidang sosialisasi yang bersifat edukatif. Nilai edukasi dapat dimiliki oleh setiap insan yang berkolaborasi dengan Ratulisa (Rajin menulis dan membaca), akronim dari gerakan literasi Indonesia yang selalu digaungkan oleh Bapak Ratulisa (Prof. Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum), sebagai salah satu Guru Besar yang sedang berdinas di Universitas Sebelas Maret.

Perwujudan budi pekerti luhur yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan dan dasar masyarakat Indonesia, dapat diwujudkan dengan literasi berbasis Ratulisa. Penulis selalu memberikan warna-warni dalam kehidupannya, hal ini dilakukkan dengan niatt ikhlas untuk mensyukuri segala nikmat atas kuasa Allah SWT. Kegiatan yang dilakukkan penulis dimanapun dan kapanpun, selalu dikolaborasikan dengan gerakan literasi Ratulisa. Aktivitas menulis dan membaca baik dengan media digital dan non digital, menjadi unsur-unsur yang bernilai sangat berdampak bagi NKRI. Aktivitas ini melibatkan daya kerja hati, otak, dan fisik agar dapat menghasilkan sebuah karya yang berarti.

Karya yang dihasilkan oleh penulis adalah bentuk dan citra esaai ini yang dirasa memberikan aroma-aroma melati layaknya sumber keindahan di jagad raya. Harum semerbak yang dapat dirasakan oleh khalayak umum tentu saja, melalui isi tulisan ini, yang dapat terwujud indah melalui paragraf-paragraf yang ringan dan terkesan ini. Asa-asa yang ada dalam benak pikiran penulis dicurahkan menjadi untaian kata-kata sehingga membentuk kalimat dan paragraf yang bermakna. Aktivitas yang dilakukkan penulis saat ini, ialah berkreasi untuk menghasilkan karya-karya dapat bermanfaat bagi khalayak umum. Kriteria bermanfaat dan tidaknya dalam tulisan ini ialah pesan dan kesan yang diwujudkan melalui tulisan ini.

Setiap rajutan tangan yang bersumber dari benak hati dan pikiran manusia menandakan adanya budi pekerti luhur. Sumber-sumber tersebut menjadi salah satu unsur yang paling penting untuk diwujudkan oleh seluruh masyarakat NKRI untuk berbagi cerita berbagi rasa tanpa ada batas yang mengikat. Penulis menyuarakan keluh kesah kehidupannya dengan memnafaatkan sumber informasi baik dari buku, alam sekitar, perilaku dan perkataan manusia, dan media digital yang dirasa memberikan sumbangsih dalam kehidupan. Serangkaian gagasan inilah yang menjadi tolokukur pentingnya gerakan literasi berbasis Ratulisa untuk membuat kehidupan lebih berarti melalui perwujudan budi pekerti.

Satu hal yang perlu kita ketahui, bahwa peranan alam semesta sebagai tempat berlangsungnya aktivitas manusia di bumi ini memberikan bahan-bahan yang bernilai untuk diolah dan diproses menjadi sebuah karya. Setiap karya yang dihasilkan, tidak lain ialah wujud nyata bahwa Tuhan itu ada dan selalu menyayangi setiap umatnya sampai kapanpun. Segala karya yang diperoleh, pasti melibatkan alam semesta sebagai wahana terbaik sehingga daya cipta, rasa, dan karya melebur menjadi satu yakni budi pekerti luhur.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun