Mohon tunggu...
Pendidikan Artikel Utama

Serius, Jangan Mudah Percaya dengan Fingerprint Test

25 April 2015   17:00 Diperbarui: 4 April 2017   18:21 5738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14299695941837487492

[caption id="attachment_412662" align="alignnone" width="620" caption="Ilustrasi: kompas.com"][/caption]

Ya, pernyataan di atas adalah resmi dari saya, salah seorang yang turut menekuni pengembangan aplikasi tools biometrik sidik jari untuk keperluan mengungkap potensi bakat anak di Indonesia. Saya sudah menjalankan ini hampir sekitar 7 tahun dan hingga saat ini sudah lebih dari 160.000 klien yg menggunakan tools dari lembaga saya ini dan menjadi sumber riset saya juga. Bahkan project saya ini tidak hanya dipakai di Indonesia namun juga di mancanegara.

Sebenarnya dari awal saya memang 'kurang terlalu percaya' bahwa analisis sidik jari (fingerprint test) bisa mengungkap hal yang luar biasa, yakni mengungkap potensi.

Namun dalam perkembangannya seolah saya menemukan terlalu banyak 'kebetulan' dari sidik jari ini yang bisa mengaitkannya dengan cara kerja otak seseorang.

Lantas mengapa saya menganjurkan untuk jangan mudah percaya dengan fingerprint test?

Karena beberapa hari belakangan ini saya menemukan ada sahabat2 saya yang memposting kembali mengenai kontroversialnya tools fingerprint test ini.

Salah satu linknya :
https://nurismafira.wordpress.com/…/mas-jonru-dan-tes-fing…/

Sebenarnya isu kontroversial ini sudah lama ada. Namun seolah seperti terus dimunculkan kembali sebagai upaya untuk mengingatkan masyarakat.

Jujur, hal yang sedikit mengganggu saya adalah perihal tuduhan penipuan dan penghalalan segala cara untuk mendapatkan uang dari bisnis ini. Koq mereka bisa sehebat itu ya bisa tahu isi hati dan pikiran saya dan rekan-rekan lain yang mengembangkan tools ini.

Tapi ya sudahlah, hanya diri saya dan Tuhan saja yang tahu perihal motif sebenernya kenapa saya begitu tertarik mengembangkan tools ini.

Namun bagi mereka yang telah melontarkan tuduhan itu, maka sebaiknya berhati-hati karena jika tuduhan anda salah berarti anda sedang melontarkan fitnah. Sekalipun anda seorang ustad ataupun profesor sekalipun, pasti tahu bahwa fitnah lebih kejam dari pembunuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun