Imam pun menghampiri Doni, "mas Don, apa kabar?", tanya Imam sambil menepuk pundak Doni.
"Eeh, mas Imam, kok mas nya masih di sini?", tanya Doni.
"Nggak papa mas. Cuma pingin ngadem aja" jawab Imam singkat.
"Mas Don, aku mau tanya, samean kan temannya Ayu ya?", tanya Imam serius.
"Iya mas, kenapa?" jawab Doni
"Ayu itu apa udah punya pasangan atau pacar gitu?", tanya Imam.
"Belum mas" jawab Doni, "sebenarnya banyak si yang deketin dia, soalnya dia anaknya nggak banyak tingkah dan baik agamanya, ia nggak mau dideketin laki-laki yang nggak ada keseriusan", lanjut Doni.
"Sekalipun ganteng dan kaya?", tanya Imam.
"Tetep nggak mau, bingung juga dia maunya yang gimana", jelas Doni.
"Oala, gitu ya mas", Imam tersenyum tipis.
"Masnya suka ya sama Ayu?", Doni penasaran.
"Endak, cuma tanya aja" , Imam ngeles.
Setelah berbincang cukup lama, adzan dhuhur pun berkumandang. Ia dan Doni segera melaksanakan sholat. Setelah sholat, Imam berpamitan pulang. Hari itu adalah hari terakhir Imam ada di Surabaya, ia akan kembali ke Solo untuk menyelesaikan kuliahnya.
"Mungkin aku tidak kembali dalam waktu yang lama, ingin sekali aku mengatakan ini padamu Yu, tapi sekiranya kita masih belajar memahami keseriusan, mungkin suatu saat kita akan bertemu, entah bagaimana takdir ini membawa padamu, semua nya kuserahkan pada Tuhan, semoga kau baik-baik saja".
Imam pun pergi  berlalu meninggalkan kampus Ayu dengan membawa harapan suatu saat akan bertemu.
Surabaya, Juli 2021