Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Teman Perjalanan

2 Juli 2021   22:45 Diperbarui: 2 Juli 2021   23:03 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: www.metroworld.id

Waktu menunjukan pukul 4 pagi. Waktunya sholat subuh. Segeralah dia mengambil wudhu dan melaksanakan sholat. Gadis tersebut juga terlihat mengenakan ruku dan hendak sholat.

Baru setelah takbir, pikirannya melayang kesana kemari memikirkan apa yang dilihatnya tadi, sampai ia lupa berapa rokaat sholat. Dia pun segera menyadari kesalahannya itu, dia pun mengulangi sholatnya.

Ia masih ingin menyapanya, namun sekali lagi rasa malu menghampirinya.
Ia memberanikan melambaikan tangan ke arah gadis tersebut, ia tampak sadar akan lambaian itu, gadis itu menoleh dan melempar senyum kembali.

Ia tampak senang, beberapa detik kemudian gadis tersebut berdiri, berkemas dan pergi begitu saja sambil tersenyum pada ia.
Dia tampak senang sekaligus sedih. Tiba-tiba semua tampak begitu gelap, gucangan dimana-mana.

Beberapa saat kemudian, plakk, bunyi pundaknya ditepuk oleh seorang pemuda "Terima kasih mbak sudah membangunkan" jawab ia. "Siapa yang mbak?" timpal orang tersebut, "kok anda?" ia bingung.

"Mas dari tadi tidur, ini udah jam 8 malam, katanya mas tadi suruh ingetin kalo udah masuk waktu sholat isya" jelas pemuda itu.

Ayo mas sholat isya berjamaah di gerbong makan.

Ditengoknya kursi diseberang tempat gadis itu duduk, ternyata tidak ada siapapun, yang ada hanya kertas putih kosong tanpa tulisan.

Ia pun tersenyum dan menarik nafas dalam, beranjak pergi dari tempat duduknya dan segala mimpinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun