Untuk supaya bisa tetap bertahan hidup dan bahkan sukses dalam mengarungi perkembangan medium-medium yang baru, surat kabar harus melakukan transformasi total dan investasi dalam teknologi informasi serta tidak hanya memandang versi digital sebagai sebuah produk atau kanal tambahan. Ditinggalkannya media cetak oleh pembacanya khususnya orang muda sulit dihindari, tetapi bagaimana sebuah surat kabar harus bertransformasi menghadapi perkembangan teknologi. Bila berorientasi ke masa depan (yang sudah dimulai saat ini juga ), maka tidak ada pilihan lain kecuali melakukan transformasi menjadi digital first media, bahkan mobile first. Melalui transformasi ini, seluruh proses penciptaan informasi akan mengutamakan versi digital dengan kultur, pola kerja, isi dan format media digital namun tetap akan mencetak surat kabar untuk keesokan harinya untuk melayani pembaca media cetak dan selama masih menguntungkan secara bisnis.
Yang sering menjadi hambatan bagi pengelola surat kabar dalam melakukan transformasi adalah keraguan akan keberhasilan transformasi ini karena hingga saat ini pendapatan dari media digital masih belum bisa menggantikan hilangnya pendapatan dari media cetak. Sekitar 60 persen bisnis iklan digital direbut oleh Google dan Facebook saja. Namun tidak banyak pilihan yang tersedia. Apakah media cetak mampu bertahan dalam jangka panjang tetapi lansekap bisnis media digital belum jelas betul, tetapi paling tidak masih ada harapan untuk bisa berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Beberapa surat kabar di Amerika Serikat (New York Times, Washington Post) dan Eropa menunjukkan keberhasilan dalam melakukan transformasi menuju digital first media termasuk model bisnisnya, baik melalui iklan maupun langganan dimana pembaca harus membayar atas isi berita. Bila model bisnis yang sama untuk surat kabar berlaku di seluruh dunia, bisa jadi model bisnis yang sama juga berlaku untuk media digital. Keberhasilan awal ini menunjukkan bahwa kita tidak perlu khawatir akan masa depan “surat kabar” beserta jurnalisme yang berkualitas, hanya medium cetaknya yang suatu saat mungkin akan hilang, yang akan berganti dengan medium baru seiring dengan perkembangan teknologi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI