Mohon tunggu...
Andre Lolong
Andre Lolong Mohon Tunggu... Insinyur - Follow me @andre_gemala

Husband of a caring wife, father of two, car enthusiast, motorsport freak, Life learner..

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

UNDERDOG - Bagian 2: Tiga Sahabat

15 April 2023   15:58 Diperbarui: 15 April 2023   16:32 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga sahabat (sketsa dari freepik.com)

Tiga hari tidak bertemu dengan Lyra, membuat Boni bertanya-tanya dan galauw. Menginginkan Lyra adalah satu hal. Namun berusaha jual mahal kepada salah satu Model ternama Indonesia yang sedang naik daun itu sama sekali tidak ada gunanya. Apakah Lyra akan mencari dirinya ketika Boni tidak menghubunginya? Ataukah Lyra juga sedang berusaha bertahan untuk tidak menghubungi Boni? Atau jangan-jangan Lyra sekarang sedang bersama pria lain, yang jauh lebih keren darinya, lebih mapan, lebih bisa memperlakukan Lyra sebagai Ratunya, mampu mengimbangi ketenaran Lyra? Lyra mengajaknya ke Apartment nya, naik, menginap, menghabiskan malam-malam indah bersama? "Lalu gue bagaimana??" otak Boni seperti benang kusut. Kini saatnya call a friend.

Yang sangat mengerti dirinya adalah dua sahabatnya sejak masa SMA; Saba dan Rami. Sama-sama jebolan SMA Pangudi Luhur, Rami melanjutkan pendidikannya ke Curug  demi mengejar cita-citanya menjadi Pilot Pesawat Tempur. Namun seiring perjalanan waktu, cita-cita itu berbelok ke Pesawat Komersial. Quotes Rami yang terkenal adalah; "Tidak ada Pramugari di dalam Pesawat Tempur". Kini Rami adalah Pilot pesawat Boeing 737 milik maskapai Pelita Air.

Sementara Saba melanjutkan pendidikannya ke UNAIR, demi mewujudkan cita-cita orangtuanya agar menjadi Sarjana Hukum dan punya Law Firm sendiri suatu hari. Empat tahun kemudian Saba lulus. Namun bidang yang digelutinya juga berbelok -bahkan lebih ekstrim dari Rami- yaitu ke arah kuliner. Saba kini merupakan seorang Sous Chef di sebuah Hotel bintang lima.

Tidak sampai 24 jam kemudian, Boni dan Rami telah berada di sebuah dapur luas Hotel Four Seasons yang dipenuhi meja stainless steel, Cooker dan exhaust berukuran besar, serta Food processor dan utensil yang berserakan. Para Commis hilir mudik tengah mempersiapkan hidangan bagi para tamu. Boni duduk di krat botol soda yang dibalik, sementara Rami berdiri setengah bersandar kepada ujung meja kerja, mendengarkan petuah-petuah yang keluar dari mulut sahabat mereka; Saba, sang Sous Chef yang tengah bertugas sore itu. Sebagai orang nomor dua yang bertanggung jawab di dapur, Saba membawahi para Chef de partie dan para Commis yang bertugas masing-masing di area nya; Roast, Grill, Fry, Fish, Saut.

"Beri diri kalian waktu. Ini saatnya lo berdua refleksi diri. Mau dibawa kemana hubungan ini?" Saba mengeluarkan sebuah tray berisi empat loyang Cheese Cake yang baru selesai dipanggang.

"Jelas sekali bahwa diantara kami berdua, gue yang mengerti maunya gue tuh apa. Sebaliknya Lyra hanya sok cuek. Tutup mata dan tidak mau tahu." Boni membela diri

"Apa iya? Lo mungkin tahu maunya lo. Apa lo juga pernah berpikir, memahami maunya Lyra, Bon?" Saba mematikan sebuah Planetary mixer dan menarik adonan khalis dari dalamnya. Seorang Commis dengan sigap datang dan membantu Saba.

"Dia tidak tahu apa yang dia inginkan Chef!" jawab Boni dengan agak cemas.

Saba menaruh adonannnya. Tampak berpikir kemudian mendekati Boni.

"Bagaimana jika sebenarnya lo yang enggak tahu maunya lo, dan Lyra yang justru sangat memahami apa yang dia mau?" Saba membuat Boni makin cemas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun