Mohon tunggu...
Andrea Wiwandhana
Andrea Wiwandhana Mohon Tunggu... Digital Marketer

Menggeluti bidang digital marketing, dan saat ini aktif membangun usaha di bidang manajemen reputasi digital. Spesialis dalam SEO, dan Optimasi Google Business.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tokuryu, Yakuza Digital Versi Gen Z yang Mengambil Alih Jepang

24 Januari 2025   16:39 Diperbarui: 26 Januari 2025   11:27 1368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Photo by Philip FONG / AFP)

Hal ini memberikan fleksibilitas luar biasa. Misalnya, seseorang dapat menjadi bagian dari operasi Tokuryu sambil menjalani kehidupan biasa sebagai mahasiswa atau karyawan. Karena tidak ada kebutuhan untuk bertemu langsung atau mengungkapkan wajah, risiko pengkhianatan atau penangkapan jauh lebih kecil dibandingkan Yakuza tradisional.

Dampak pada Keamanan Jepang

Keberadaan Tokuryu telah memicu kekhawatiran di kalangan aparat penegak hukum Jepang. Polisi, yang sebelumnya fokus pada pendekatan fisik untuk menumpas Yakuza, kini menghadapi tantangan baru dalam dunia digital. Infrastruktur keamanan siber Jepang pun harus beradaptasi dengan cepat untuk mengimbangi kecepatan perkembangan teknologi yang dimanfaatkan oleh Tokuryu.

Pemerintah Jepang telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk memerangi kejahatan digital, termasuk memperketat regulasi terhadap transaksi cryptocurrency dan meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas di dunia maya. 

Namun, langkah-langkah ini belum cukup untuk sepenuhnya mengatasi ancaman Tokuryu. Kemampuan mereka untuk selalu selangkah lebih maju dalam inovasi teknologi membuat pihak berwenang kesulitan untuk memprediksi langkah mereka berikutnya.

Transformasi Budaya Kriminal

Tokuryu juga membawa dampak pada cara pandang masyarakat terhadap kejahatan terorganisasi. Jika Yakuza masih memiliki semacam aura tradisional yang dipandang sebagai "kejahatan bermoral" dalam budaya Jepang, Tokuryu tidak memiliki elemen tersebut. Mereka beroperasi murni untuk keuntungan finansial tanpa peduli pada kode etik atau nilai-nilai budaya.

Namun, justru karena itu, Tokuryu berhasil menarik anggota dari generasi muda yang merasa teralienasi dari masyarakat. Mereka menawarkan solusi instan untuk mengatasi ketidakpuasan hidup, sesuatu yang tidak bisa diberikan oleh sistem tradisional.

Masa Depan Tokuryu

Pertanyaan besar yang muncul adalah bagaimana masa depan Tokuryu akan berkembang. Apakah mereka akan menggantikan posisi Yakuza sepenuhnya, atau justru menciptakan model kejahatan baru yang bahkan lebih sulit dikendalikan? 

Dalam beberapa tahun terakhir, kolaborasi internasional antara aparat penegak hukum telah meningkat untuk menangani kejahatan siber, tetapi Tokuryu tetap menjadi ancaman yang sulit diatasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun