Jubah tak terlihat atau jubah tembus pandang atau jubah gaib (Inggris: cloaks of invisibility) adalah suatu istilah yang dikenal dalam dunia fiksi dan dunia sains dewasa ini. Istilah ini mengacu pada sebuah jubah atau selubung yang dapat membuat seseorang atau benda yang dilingkupi oleh benda ini menjadi kasat mata atau tidak terlihat (invisible).
Jika pernah membaca novel atau menonton Film Harry Potter, kita pasti tahu tentang jubah tak terlihat alias invisibly cloak milik Harry Potter. Ini dikaitkan dengan dunia fiksi, dalam mana jubah tak terlihat adalah artefak magis yang membuat pemakainya tidak terlihat. Jubah ini diwariskan dari sang ayah kepada Harry Potter.
Dalam dunia sains, jubah tak terlihat dikaitkan dengan prinsip penglihatan, yang dapat dibuat dengan bahan yang memantulkan kembali cahaya.
Jubah tak terlihat dapat dibuat dengan teknologi kuantum yang dapat mencerminkan gelombang cahaya di sekitar pemakainya. Menurut beberapa sumber, ini sedang dikembangkan untuk kepentingan dunia militer.
Lebih lanjut kita juga terbiasa dengan aktivitas dan kebiasaan mencuci tangan. Mencuci tangan merupakan kebiasaan baik yang perlu dilakukan setelah beraktivitas. Ini bermaksud agar tangan tetap bersih.
Namun demikian saya ingin menulis tentang orang yang memiliki "jubah tak terlihat" dan "mencuci tangan" dalam arti mereka yang suka menciptakan masalah tetapi kemudian menghindar dari masalah yang telah dibuatnya. Jadi dua istilah ini khusus untuk disematkan kepada mereka yang maunya "tak terlihat" dan "bersih" di tengah persoalan yang telah diciptakannya.
Â
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering bertemu individu yang memiliki keahlian khusus untuk menghindari tanggung jawab. Mereka memiliki "jubah tak terlihat, atau mereka adalah para "tukang cuci tangan".
Orang-orang ini memiliki kemampuan luar biasa untuk melepaskan diri dari situasi sulit, melemparkan kesalahan kepada orang lain, atau bahkan menghilang setelah menciptakan masalah.
Sebenarnya mereka adalah "trouble maker" alias pembuat masalah. Fenomena ini bukan hanya mengganggu dalam lingkungan kerja atau sosial, tetapi juga dapat merusak kepercayaan dan hubungan antar individu. Orang seperti ini termasuk dalam kategori toxic person, yang cenderung membawa ketidakbaikan bagi orang lain.