1. Â Lapisan Fundamental - Branding lewat Billboard
Billboard itu seperti investasi jangka panjang di alam bawah sadar konsumen.
Orang mungkin nggak langsung telepon begitu lihat papan proyekmu, tapi tiap hari mereka melewati dan membaca nama itu.
Semakin sering mereka lihat, semakin tinggi tingkat kepercayaan mereka saat nanti butuh hunian.
Makanya, pasang billboard di titik -titik strategis jalan tol atau simpang utama dengan kontrak jangka panjang.
Mahal? Iya. Tapi efeknya jauh lebih tahan lama daripada sewa booth tiga hari di mal.
2. Â Lapisan Aktif -Digital Ads Sebagai Mesin Utama
Iklan digital punya satu keunggulan yang nggak bisa ditandingi pameran: bisa diukur.
Kamu tahu berapa banyak orang yang melihat, klik, isi form, sampai konversi.
Semua transparan dan real time.
Lewat Google Ads, Instagram, dan TikTok, kamu bisa menarget orang yang memang lagi cari rumah atau apartemen bukan cuma pengunjung mal yang lewat.
Dan setiap rupiah bisa diaudit: berapa Cost Per Lead, berapa Conversion Rate, semuanya jelas.
3. Â Lapisan Eskalasi - Pameran yang Selektif dan Strategis
Nah, di sinilah pameran menemukan makna barunya.
Bukan lagi event rutin, tapi acara eksklusif yang hanya diadakan dua sampai tiga kali setahun.
Pameran ini bukan untuk menjaring random visitor, tapi untuk menutup prospek yang sudah matang hasil digital campaign.
Prospek yang datang sudah disaring, sudah kenal proyek, tinggal dikasih sentuhan terakhir.
Pameran jadi stage final untuk menegaskan kredibilitas dan membantu pembeli membuat keputusan.
Sistem Tegas: "Jualan atau Evaluasi"
Semua strategi efisien akan gagal kalau timnya santai.
Makanya, sistem kerja juga harus ketat dan berbasis hasil.