Rama merasa seperti jantungnya hampir keluar dari dadanya. Selama bertahun-tahun, dia telah merindukan kesempatan untuk mengejar studi idi Fakultas Kedokteran, tetapi keterbatasan finansial keluarganya selalu menjadi rintangan yang sulit diatasi. Sekarang, di hadapannya terbuka peluang yang begitu besar.
"Terima kasih, Ayah," kata Rama dengan suara lirih terdengar.Â
"Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan. Ini... ini adalah mimpi yang akan menjadi kenyataan bagiku." kata Rama melanjutkan
"Anakku, tak ada yang lebih membuat ayah bahagia daripada melihatmu mencapai impianmu. Ayo, bersiaplah untuk mengejar bintang-bintang yang selama ini telah kamu impikan." Pak Adi tersenyum, tangan kasarnya menepuk punggung Rama dengan penuh kasih sayang.Â
Dengan hati yang berdebar-debar, Rama mempersiapkan semua dokumen yang diperlukan untuk mengajukan beasiswa Fakultas Kedokteran. Setiap detail dokuemnnya diperiksa dengan cermat, setiap informasi diteliti untuk memastikan kebenarannya. Ini adalah langkah awal menuju impian masa depannya yang begitu ditunggu-tunggu.
Setelah semuanya siap, Rama menghadiri  jadwal tes seleksi di Dinas Kesehatan Kota Cilegon. Dia tiba di sana dengan semangat yang berkobar-kobar, siap untuk menantang dirinya sendiri dan membuktikan bahwa dia pantas menerima kesempatan untuk mengejar studi di Fakultas Kedokteran. Di ruang tes, suasana tegang terasa di udara. Namun, Rama mencoba untuk tetap tenang dan fokus. Dia menjawab setiap pertanyaan dengan penuh keyakinan dari soal-soal test.
Tes berlangsung dengan lancar, dan ketika Rama meninggalkan ruangan, dia merasa lega namun juga tidak sabar menunggu hasilnya. Setiap detik terasa seperti abad, tetapi dia tahu bahwa apa pun hasilnya, dia telah memberikan yang terbaik dari dirinya.
***
Beberapa hari kemudian, sebuah surat datang dari Dinas Kesehatan. Jantung Rama berdegup kencang saat dia membuka amplop itu dan membaca isinya dengan cepat. Dan di dalamnya, ada berita yang membuatnya hampir tak percaya: Dia telah lolos ujian, dan beasiswa untuk belajar di Fakultas Kedokteran
Dan Rama tidak bisa menahan kebahagiaannya yang besar ini. Semua kerja keras dan persiapan yang telah dia lakukan telah membuahkan hasil, dan sekarang, jalan menuju impian masa kecilnya terbuka lebar di depannya. Rama berlari ke tepi pantai mencari ayahnya, lalu menunjukkan hasil kelulusannya.Â
Saat Rama menemukan ayahnya di tepi pantai, wajahnya berseri-seri penuh kegembiraan. Dalam genggaman tangannya, ia membawa surat berisi pengumuman kelulusannya. Dengan mata berbinar, ia menyerahkan surat tersebut kepada ayahnya.