" Biar -biar semua orang tahu siapa Hamzah, aku, singa kecil yang berontak dan tak sudi melihat Prayoga, mengeyahkanku, tak ada yang bisa menggantikanku!!!"ucapnya tegas, suaranya menggelegar.
"Tarik, dan bawa ke mobil  segera" ucap polisi yang lainnya.
Tiba-tiba Pak haji Umar mendekati, bang  Hamzah seraya berkata
"Hilangkan amarah, dan dendam dalam hatimu wahai, Hamzah, Istigfar" ujar Pak Haji Omar
Sudah terkuak bang Hamzah menyimpan dendam didadanya. Posisinya yang akan digantikan oleh Fajar. Ya Fajar Bone, sang anak baru di geng kami itu akan dijadikan sebagai young brother. Fajar Bone adalah mantan preman yang memiliki jiwa premanisme  dari pelabuhan Bakauheni-Lampung, dan sudah malang melintang di dunia pelabuhan Tanjung Priok. Keberaninnya terbukti dan sadis, dia membunuh hampir 100 orang.  Sejak keberadaan Fajar Bone, Pak Prayoga lebih mendengarkan Fajar. Saat itulah bang Hamzah, merasa tersisih dan tak dianggap lagi oleh Pak Prayoga, padahal bang Hamzah sangat hormat dan seperti anjing yang setia terhadap majikannya. Atas sikap Prayoga itulah yang membuat bang Hamzah nekat menghabisi nyawa Pak Prayoga dengan tangannya sendiri.
Namun, peristiwa berdarah itu membuat satu hikmah yang tak ternilai bagiku, dan bang Hamzah. Allah telah menyadarkan bang Hamzah dan memberikan hidayah, bertaubat atas perilakunya selama ini. Dan bang Hamzah, telah melewati masa hukumannya. Dendammu telah terkubur dihatimu seperti kau mengeyahkan Pak Prayoga "God Father" kita.
***