Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Surat Merdeka Luka Kita

8 Februari 2016   01:07 Diperbarui: 8 Februari 2016   01:47 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyerahlah...
Kita tak perlu menjadi saling rindu
untuk dapat mengatakan jarak
mengikat cinta. Untuk kita menjadi sia-sia.

Menyerahlah....
Kita tak memerlukan lagi kopi
yang menipu Sepi datangi rumah, selagi
ia malas mengunjungi
karena alamat yang salah.

Menyerahlah...
Menyerahlah menjadi penjudi. Sebab
kekayaan cinta kita, telah diambil
yang satu-satunya kamu miliki, aku miliki
oleh waktu dengan bedil bernama kompeni

Satu waktu jika ada seorang teman
bertanya soal lukamu
yang tertembak itu: sudah sembuh?
Saranku, jawablah
: tidak ada orang yang betul-betul sehat. Aku
hanya lebih sakit darimu. Aku sedang memberi diriku
kesempatan, berharap dan percaya sehat.

Setelah itu tersenyumlah...
Sebab tak ada luka yang tak merdeka.

—aku mencintaimu sebelum berperang
melawan diriku sendiri yang kejam, melebihi
rindu ingin pulang. Ke dalam dadamu
yang seluas kesabaran itu.

__
Mangkok yang Menguap, 07 Feb 2016. | ilustrasi
Dicetak miring nukilan puisi Aan Mansyur; Jika Aku Sakit.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun