Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti Bahasa dan Budaya

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Burung Bangau dan Jelmaan Tuhan

26 Desember 2021   23:23 Diperbarui: 26 Desember 2021   23:25 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Burung bangau sedari tadi mengitari pematang sawah pak tani mencari cacing dan belalang

Hujan pagi begitu setia dengan Desember kali ini, mentari pagi cukup mengalah 

Burung itu merasa hujan pagi adalah jelmaan tuhan, ia harus bisa menangkap mangsanya agar perutnya tidak keroncongan dan ia bisa memupuk rumput dengan tai nya

Hujan pagi adalah sapaan tuhan baginya, ia tak perduli apa kata manusia yang masih berselimut di dalam kelambu 

Burung bangau ia hanya bercita cita jadi burung yang di patuh pada musim, meski seringkali ditinggal pergi oleh sapi atau kerbau

Ia memilih basah untuk bertemu hujan sebagai jelmaan tuhan di pagi itu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun