Mohon tunggu...
Andi Ronaldo
Andi Ronaldo Mohon Tunggu... Konsultan manajemen dengan ketertarikan pada dunia keuangan, politik, dan olahraga

Writing is not just a hobby, but an expression of freedom. Through words, we can voice our thoughts, inspire change, and challenge boundaries without fear of being silenced.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Delusi Keistimewaan Solo dan Bencana Meniru Yogyakarta

25 April 2025   13:00 Diperbarui: 25 April 2025   14:06 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wilayah kekuasaan historis dari Kasunanan Surakarta pada tahun 1830 (Wikimedia Commons)

Memberikan status dan dana khusus berdasarkan narasi sejarah yang dapat diperdebatkan, sementara daerah seperti Yogyakarta secara nyata berjuang dengan kemiskinan dan ketidaksetaraan di tengah hak istimewa ini, jelas akan semakin menumbuhkan sinisme dan merusak kohesi nasional. Pembangunan yang merata menuntut mekanisme yang adil dan transparan dalam kerangka otonomi yang ada, bukan penciptaan kantong-kantong istimewa. 

Mengakomodasi keragaman memang vital, tetapi harus dilakukan melalui penguatan tata kelola demokratis dan dukungan yang ditargetkan, bukan dengan mengukir pengecualian yang merusak fondasi demokrasi dan kesatuan Republik Indonesia. 

Usulan DIS pada akhirnya harus diakui sebagai delusi berbahaya, tidak didasarkan pada alasan yang kuas, bertentangan dengan keberhasilan Solo selama ini, serta merusak demokrasi dan persatuan Indonesia. Usulan ini bukan hanya harus ditolak dengan tegas, tetapi juga dilupakan sepanjang NKRI masih berdiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun