Posisi Indonesia di dunia internasional juga meningkat pesat di bawah kepemimpinan Jokowi. Peringkat Indonesia pada Indeks Kemudahan Berbisnis Bank Dunia melonjak dari posisi 112 pada 2014 menjadi 40 pada 2020, menarik investasi asing yang signifikan dan mendorong diversifikasi ekonomi. Selain itu, Indonesia sukses menjadi tuan rumah Asian Games 2018 dan KTT G20 2022, yang menunjukkan kemampuan organisasi dan memperkuat posisi Indonesia di panggung global.
Tantangan yang Tersisa: Aspek Penting untuk Presiden Selanjutnya
Meski pencapaian dari pemerintah di bawah Presiden Jokowi tidak dapat disangkal, tantangan tetap ada. Ketimpangan pendapatan masih menjadi perhatian, dan indikator sosial tertentu, seperti tingkat literasi, membutuhkan peningkatan lebih lanjut. Selain itu, navigasi pemulihan ekonomi pasca pandemi membutuhkan kewaspadaan dan intervensi kebijakan yang strategis. Meskipun demikian, warisan Jokowi kemungkinan akan dikenang sebagai era kemajuan di masa mendatang, didorong oleh pendekatan berbasis data dan komitmen untuk mengangkat bangsa dan masyarakat Indonesia sebagai bagian dari dunia yang luas.
Indonesia telah menyelenggarakan pemilihan umum yang juga menentukan penerus dari Jokowi sebagai presiden, dengan Prabowo Subianto menjadi calon presiden terpilih. Setiap kandidat pada pemilihan umum tersebut, termasuk Prabowo memiliki program-program tertentu yang dirancang untuk menjawab tantangan-tantangan yang ditinggalkan oleh administrasi Jokowi. Meskipun demikian, sangat penting diperhatikan bahwa ambisi untuk melampaui prestasi Presiden Jokowi tidak seharusnya membatasi pengakuan pada pemerintahan dari presiden tersebut. Selain itu, perubahan fokus yang mungkin terjadi juga diharapkan tidak merusak warisan yang ditinggalkan oleh Presiden Jokowi. Pertumbuhan dan pembangunan pada berbagai aspek tetap dapat dilakukan, dan di saat yang bersamaan program-program efektif yang sudah dikenal masyarakat Indonesia tetap dilanjutkan.