Semalam badai
dan aku pulang membawa
kosong ke tubuh lunglai,
tetapi kau memberi nyawa.
Seulas senyum
kalau-kalau datang waktu
dapur tak tertutup honorarium,
menghapus segala niskala gerutu.
Seharusnya aku,
cukup bersyukur sebab sejarah
pada mahkota, di balik saku
tercurah bagi yang kalah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!