Akhirnya kami akur lagi. Bermain rumah-rumahan, berkat kulkas dan mesin cuci dari kardus buatan Mama. Tapi lagi-lagi bosan. Kami coba main di luar rumah, tapi teman-temanku gak diizinkan keluar hari itu. Akhirnya kami pulang dan istirahat.
Sekitar jam 11, Papa mengajak kami main PS di rumah tetangga. Wah, senangnya! Aku bisa sekalian main sama sahabatku, Shania.
Tapi ternyata... Shania lagi pergi.
Aku tetap ikut Papa dan Razqa ke rumah Shania. Di sana ada ruang kecil di bawah rumah---kami menyebutnya "kolong". Aku membawa boneka kesayanganku, niatnya buat pamer ke Shania.
Karena iseng, Razqa kembali merebut bonekaku.
Kami ribut lagi.
Tarik-menarik.
Teriak-teriakan.
"Lepasin!!!" teriakku.
"Dak mauu!! Aca mau main ini!!!" balas Razqa.
Papa yang terganggu langsung memarahiku. "Udah, kasih aja bonekanya, Kak!"