Salah satu santri Aliyah Putra mengungkapkan, "Awalnya sulit. Tapi setelah terbiasa, rasanya tidak enak kalau buang sampah sembarangan. Justru lebih bangga kalau bisa bantu pesantren jadi bersih."
Proses ini menunjukkan bahwa perubahan perilaku bukan hal mustahil jika ada sistem, pendampingan, dan keteladanan yang konsisten.
Tirakat Pesantren Merawat Bumi: Pesantren Bersatu untuk Lingkungan
Pelatihan ini bukan sekadar kegiatan teknis, tetapi juga gerakan spiritual. Konsep "tirakat pesantren merawat bumi" dimaknai sebagai bagian dari jihad ekologis. Para peserta belajar bahwa menjaga bumi bukan hanya kebutuhan praktis, melainkan amanah keagamaan.
Dalam sesi pelatihan, KPS memberikan materi langsung mengenai:
Teknik pemilahan sampah di pesantren.
Cara membuat kompos sederhana.
Pemanfaatan sampah organik untuk maggot dan biogas.
Strategi membangun bank sampah di pesantren.
Model ekonomi sirkuler yang bisa diterapkan di pesantren.
Para peserta, yang datang dari lebih dari 40 pesantren se-Yogyakarta, mengikuti dengan penuh antusias. Alhamdulillah, berdasarkan evaluasi, hampir 100% pesantren peserta sudah mulai mengolah sampah mandiri. Beberapa di antaranya adalah Pondok Pesantren Al Imdad, Pondok Pesantren Nuruddolam, Pondok Pesantren Al Hidayah, hingga Pondok Pesantren Pandanaran.