Mohon tunggu...
andika muhammad nuur
andika muhammad nuur Mohon Tunggu... direktur krapyak peduli sampah

konten tentang bagaimana pondok pesantren menyelesaikan permasalahan sampah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Andika Muhammad Nuur dari Krapyak Peduli Sampah Jadi Narasumber di Acara Kumpulan Lurah Pondok Se-Yogyakarta

18 September 2025   17:16 Diperbarui: 18 September 2025   17:16 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budaya Buang Sampah Sembarangan
Kesadaran santri dalam memilah sampah masih rendah. Hal ini memerlukan edukasi yang terus-menerus.

  • Keterbatasan SDM dan Dana
    Mengelola sampah membutuhkan sumber daya manusia yang terlatih serta dukungan dana untuk operasional.

  • Krisis Lingkungan yang Lebih Luas
    Pesantren juga terdampak langsung oleh kondisi darurat sampah di Yogyakarta, sehingga perlu mengambil langkah mandiri agar tidak bergantung pada TPA.

  • Strategi KPS: Dari Biogas hingga Ekonomi Sirkuler

    Andika kemudian memperkenalkan beberapa inovasi yang telah dilakukan KPS, di antaranya:

    • Pengolahan Organik  Sampah organik dimasukkan ke biodigester untuk menghasilkan biogas yang bisa digunakan sebagai bahan bakar memasak di dapur santri. Hasil sampingannya berupa pupuk cair organik yang bermanfaat untuk pertanian pesantren.

    • Budidaya Maggot Sisa makanan organik dijadikan pakan maggot, yang kemudian bisa diolah menjadi pelet ikan dan pakan ternak.

    • Ekonomi Sirkuler Sampah anorganik dipilah, dijual ke pengepul, atau diolah menjadi produk kreatif seperti sandal multilayer, kaligrafi dari plastik, kursi dari ecobrick, hingga tas dari limbah plastik.

    • Edukasi dan Teladan  KPS aktif memberikan pelatihan, baik kepada santri maupun masyarakat sekitar, tentang pentingnya pemilahan dan pengolahan sampah. Nilai ini diperkuat dengan ajaran agama Islam, hadis tentang kebersihan, serta teladan para kiai seperti KH Ali Maksum yang berpesan, "Nek ra gelem ngresiki ojo ngrusaki" (Kalau tidak mau membersihkan, jangan mengotori).

    Apresiasi dari Lurah Pondok

    Para lurah pondok se-Yogyakarta yang hadir memberikan apresiasi tinggi kepada KPS dan Andika Muhammad Nuur. Mereka menilai bahwa pengalaman Krapyak bisa menjadi model pengelolaan sampah mandiri di pesantren lain.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun