Mohon tunggu...
andi chairil
andi chairil Mohon Tunggu... Lainnya - Mantan wartawan dan praktisi media

Mantan wartawan dan praktisi media elektronik

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pilpres 2024, Oligarki, Pilpres 2029

22 September 2022   19:53 Diperbarui: 22 September 2022   21:46 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berbeda jika PDIP menyorong Ganjar Pranowo untuk maju sebagai Wakil Presiden. Elektabilitas dan sosok Ganjar pun lebih diterima meski bukan trah Soekarno. Bahwa kelak ada isu ini-itu, niscaya siapa pun Capres dan Cawapres kelak dihujani isu. Tapi bedanya Ganjar tak isu yang berbau agama. Sayangnya peluang Ganjar di usung PDIP tampak suram. Atau, Ganjar selon menerima pinangan partai lain ? Kursi kekuasaan itu sungguh menggoda khan...

Akankah Presiden dan Wakil Presiden Nanti Solid?

Beranjak dari motivasi politik jangka panjang, kekompakan Presiden dan Wakil Presiden periode 2024 - 2029 menarik diduga.

Apabila Prabowo - Muhaimin atau Prabowo - Puan (?), relatif kekompakan dan soliditas bisa terjaga hingga akhir masa pemerintahan. Setidaknya tak ada yang ingin 'curi' panggung. Karena bisa dipastikan Prabowo bukan lagi rival pada kontestasi Pilpres 2029. Meski dari sisi partai, bisa saja ada gesekan karena bukan tidak mungkin Gerindra punya ambisi untuk dorong Sandi pada Pilpres 2029 kelak.

Pun demikian halnya jika Airlangga Hartarto - Ganjar Pranowo atau Airlangga - Puan. Relatif kecil potensi saling sikut antara Presiden dan Wakil Presiden. Mengingat pada tahun 2029, usia Airlangga Hartarto sudah 68 tahun -- kecuali Airlangga masih ngebet kepengen jadi Presiden.

Yang justru rawan terjadi ketidak-kompakan dalam pemerintahan ada pada Anies dan AHY. Pada 2029, masing-masing berusia 60 tahun dan 51 tahun. Ini tentu membuat Anies dan AHY sangat terbuka untuk maju pada Pilpres 2029.

Selain pasti ada pengaruh SBY (dan Demokrat) atas langkah AHY dalam pemerintahan, rezim Anies -- AHY kelak juga rentan pengaruh Surya Paloh -- tokoh kunci yang menjadikan Anies - AHY bisa maju sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Dan pasti Surya Paloh dan Nasdem pun punya kepentingan untuk Pilpres 2029. Sebenarnya kurang-lebih sama seperti rezim Jokowi ini, dimana faktor Mega sangat besar pengaruhnya ke Jokowi.

Jadi jika Anies - AHY terpilih maka kondisinya sama dengan Jokowi. Jadi petugas partai dan tak lepas dari pengaruh figur 'pemilik' partai. Dan itu bisa mempengaruhi ketidak-harmonisan antara Presiden dan Wakil Presiden karena faktor  kesertaan di Pilpres 2029 kelak. Seperti dulu saat periode SBY - JK dimana pada paruh masa pemerintahan tampak tak kompak menjelang Pilpres 2009.

Cawe-cawe dari 'pemilik' partai tidak terjadi pada Prabowo dan Muhaimin karena keduanya adalah Ketua Umum Partai dan memiliki kepemimpinan yang kuat di partai masing-masing. Seperti halnya Megawati dan Surya Paloh.

Tetap Oligarki

Membedah beberapa calon pasangan RI1 -- RI2 bisa banyak variabel dan hasil beragam. Tapi pasangan Prabowo -- Muhaimin tampaknya lebih firm. Mempertimbangkan keduanya adalah ketua umum partai yang memiliki tingkat kepemimpinan yang kuat di masing-masing partai dan Prabowo pasti tak akan ikut kontestasi Pilpres 2029, yang bisa mengurangi potensi saling sikut antara Presiden dan Wakil Presiden.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun