Mohon tunggu...
Tulis Ansa
Tulis Ansa Mohon Tunggu... Administrasi - Setiap kesulitan pasti ada kemudahan

Siapapun yang ingin menjadi teman saya dengan cara follow akun ini dengan senang akan saya follow balik 😊 kita sama-sama belajar...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: "Gelang Hantu Bule" (Horor komedi) Part 1 dan 2

25 September 2020   14:13 Diperbarui: 26 September 2020   19:26 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"HeHe Maaf Juk, Aku lupa." ujar Doni dengan muka tidak berdosanya, aku dan Heri hanya bisa tersenyum penuh heran melihat kelakuan mereka berdua.

Perjalanan pun masih berlangsung, sekarang pemandangan benar-benar berbeda suasana Pedesaan yang begitu kental dan pemandangan indah terlihat, udara yang bertiup serasa membawa partikel-partikel oksigen dengan jumlah yang banyak membuat kepala terasa menyegarkan, rasa pengap dan bosan hilang seketika, ternyata desa yang kami kunjungi dekat dengan sebuah pantai yang indah dan bersih yang jarang dikunjungi oleh orang-orang pada umumnya karena lokasinya yang cukup jauh dan masuk ke pedalaman dengan jalan berbatuan dan kerikil.

"Kita sudah sampai, diharapkan seluruh peserta untuk bersiap-siap dan cek barang bawaan kalian untuk diturunkan." tutur Panitia memperingatkan.

Bus pun berhenti tepat didepan sebuah Musolla kecil yang sederhana namun indah dipandang, dengan warna dinding biru air laut yang bisa menenangkan siapapun yang melihat, jubah musola yang berwarna putih berkilau ditambah pohon-pohon sedang yang memberikan perlindungan sehingga membuat musolla menjadi sejuk dan tenang.

Kami pun turun dengan membawa barang bawaan masing-masing dan memakai Slayer sebagai pertanda bahwa kami sebagai peserta yang wajib selalu dipakai ketika berkumpul dan kami pun segera berbaris sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Sore ini cuaca nya sangat panas sekali, namun kekuatan angin dari pantai membuat rasa panas itu tidak terlalu terasa. Sejumlah Acara pembukaan pun disampaikan oleh Ketua Panitia, Pengawas, dan Ketua Jurusan dengan lancar.

"Hari ini, Pukul 16.00 WIB kegiatan UKM Al-fikri Tafakur Alam secara resmi dibuka." Terdengar kalimat terakhir yang disampaikan oleh ketua jurusan Bapak dosen, kami pun semua bertepuk tangan dengan meriah dan serentak.


"Oke, Untuk kepada seluruh peserta sekarang kita akan menuju tempat istirahat kita, semua ambil barangnya jangan sampai ada yang ketinggalan,diharapkan untuk ketua kelompoknya untuk memperhatikan kelompoknya masing-masing." Ucap Abang Panitianya.

Untuk ketua kelompok kami, kami sepakat untuk memilih Juki, karena dia orangnya sangat tegas, meski dia orang nya sedikit cerewet melebihi wanita, namun hal tersebut yang membuat segala sesuatu persiapan pasti akan selesai sesuai yang direncanakan.

Kami pun menuju lokasi tempat istrirahat dan tidur Namun ketika hendak kesana aku seperti menginjak sesuatu. Kulihat ada sebuah benda seperti gelang kain yang terukir rumit ditengahnya terdapat bola kecil berwarna hijau muda memancar dan ada sebuah tulisan yang bertulisan tissa. Bulu kudukku tiba-tiba berdiri padahal masih siang bolong. aku tidak begitu yakin kalau itu gelang orang anggota lain maupun panitia karena sudah terlihat kusam dan kotor namun masih terlihat bagus jika dibersihkan.

"Ah aku simpan saja sepertinya ini gelang bagus." Pikirku, gelangnya pun kumasukkan dikantong celana, aku pun mengejar rombongan kelompokku.

.........

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun