Mohon tunggu...
Anang Syaifulloh
Anang Syaifulloh Mohon Tunggu... Freelancer - Akun Pribadi

Pengagum Bapak Soekarno, namun untuk masalah wanita belum seahli beliau

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

TPS Dulu Banyak Keunikan, Sekarang Banyak Kematian

27 April 2019   16:00 Diperbarui: 27 April 2019   16:04 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penghormatan tertinggi diberikan kepada panitia, Kepolisian dan TNI yang sudah bekerja keras membantu pengawalan dan penjagaan kotak suara sampai ke pedalaman. Hingga ada korban jiwa dari pihak kepolisian yang berjumlah 7 orang ketika melakukan tugas negara ini. Bawaslu menekankan ada pembaruan prosedur agar kerja keras dan waktu mereka sedikit ringan.

Banyaknya korban jiwa pemilu kali ini memunculkan usulan agar dilakukan e-voting saja. KPU sendiri belum bereaksi. Mereka masih fokus untuk menyelesaikan penghitungan surat suara yang masuk. Pemilihan e-voting sebenarnya dapat memangkan anggaran dan waktu lebih besar. Tetapi yang perlu diperhatikan adalah kesiapan server yang kuat. Meskipun saat ini KPU telah punya sistem canggih yang hacker terbaik saja belum tentu bisa membobolnya.

Masalahnya adalah sekarang ada gaung tentang rasa ketidak percayaan pada KPU. Mereka menuding KPU curang dan memihak ke salah satu kubu calon presiden. Hitung manual saja ada pihak yang tidak percaya, bagaimana dengan hitung secara digital? Pastinya nanti akan banyak tudingan server dapat dimanipulasi dan lain sebagainya. Seperti yang terjadi di pemilu Venzuela. Pada pemilu 2017 lalu e-voting dituduh sebagai alat yang dinakan pemerintah untuk menggelembungkan suara. Kepercayaan rakyat adalah kunci.

E-voting baru bisa dilakukan ketika rasa kepercayaan yang tinggi kepada KPU. Kuncinya adalah di pemilu 2024 dan pilkada 2023 nanti. Apabila pada periode tersebut KPU dapat merebut kepercayaan kembali, maka di pemilu 2029 nanti kemungkinan besar e-voting dapat dilakukan. Bisa jadi juga pilkada 2023 dapat dilakukan percobaan e-voting untuk beberapa tempat dan dapat dievaluasi untuk pemilu 2024. Intinya adalah proses bertahap dan tidak memaksakan seperti pemilu serentak kali ini.

Sumber : satu dua tiga empat lima enam 

tujuh delapan sembilan


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun