Pandangan sayu itu
Membangunkan bara yang hampir padam
Jilatan api ini tak mungkin hanya diam
Di daerah asalnya, tanah ia berpijak
Tak yakin sampai kesanakah hati ini berdetak
Aku harus mengarungi samudera. Musuh bara yang menjilat-jilat
Baraku akan padam, atau malah membesar oleh tiupan dewi kelana
Tapi aku masih perlu perahu. Membelah air yang membentang
Karena pukulan Musa tidak lagi datang
Perahu pembawa selamat. Tuhan pemberi nikmat
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI