Lihat ke Halaman Asli

Ruang di Antara Hati

Diperbarui: 25 Februari 2025   18:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku masih ingat hari itu, ketika aku pertama kali melihatnya di ruang kelas. Dia duduk di bangku belakang, dengan rambutnya yang panjang dan hitam, serta mata yang biru seperti laut. Aku merasa seperti terkena petir, karena aku tidak pernah merasa begitu kuat tentang seseorang sebelumnya.

Namanya adalah Aria, dan dia adalah siswa baru di sekolah kami. Kami tidak pernah berbicara sebelumnya, tapi aku merasa seperti aku ingin mengenalnya lebih baik. Aku mulai mengamati dia dari jauh, dan aku menemukan bahwa dia memiliki kepribadian yang unik dan menarik.

Suatu hari, aku memutuskan untuk menghampiri dia di ruang kelas. Aku merasa gugup, tapi aku tidak ingin melewatkan kesempatan untuk berbicara dengannya. Aku menghampiri dia, dan aku memperkenalkan diri.

Aria tersenyum, dan aku merasa seperti aku telah terkena sinar matahari. Kami mulai berbicara, dan aku menemukan bahwa kami memiliki banyak kesamaan. Kami suka musik yang sama, film yang sama, dan bahkan makanan yang sama.

Seiring waktu, kami semakin dekat. Kami mulai menghabiskan waktu bersama, berjalan-jalan di taman, dan berbicara tentang impian kami. Aku merasa seperti aku telah menemukan sahabat sejati, dan aku tidak ingin kehilangan dia.

Tapi, ada satu masalah. Aria memiliki rahasia yang tidak dia ungkapkan kepada siapa pun. Aku merasa seperti aku ingin membantunya, tapi aku tidak tahu bagaimana.

Suatu hari, Aria memutuskan untuk membuka rahasianya kepada aku. Dia mengatakan bahwa dia memiliki penyakit yang tidak bisa disembuhkan, dan dia tidak tahu berapa lama lagi dia bisa hidup.

Aku merasa seperti aku telah terkena pukulan. Aku tidak tahu bagaimana aku bisa membantunya, tapi aku tahu bahwa aku ingin membantunya. Aku memutuskan untuk mendukungnya, dan aku berjanji untuk selalu ada di sampingnya.

Aria tersenyum, dan aku merasa seperti aku telah terkena sinar matahari lagi. Kami berdua tahu bahwa kami memiliki waktu yang terbatas, tapi kami tidak ingin melewatkan kesempatan untuk mencintai dan mendukung satu sama lain.

Dan sekarang, kami masih bersama. Kami telah melewati banyak tantangan, tapi kami selalu menemukan cara untuk mengatasi mereka. Aku tahu bahwa cinta kami akan bertahan selamanya, bahkan jika waktu kami terbatas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline