Lihat ke Halaman Asli

7 Nyawa Melayang Akibat Kencing Tikus, Penyakit yang Mirip Flu Biasa

Diperbarui: 29 Juli 2025   14:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto Copyright (c) 2016 TEMPO.CO 

Seekor tikus melintas cepat di sudut ruangan, atau mungkin Anda mendengar suara cicitnya dari atap di tengah malam. Reaksi kebanyakan dari kita mungkin hanya sekadar kaget, jengkel, atau paling banter bertekad akan memasang perangkap besok. Kita menganggapnya sebagai hama pengganggu biasa.

Tapi, bagaimana jika saya katakan bahwa "tamu tak diundang" yang kecil dan sering kita sepelekan itu bisa membawa petaka mematikan ke dalam rumah Anda?

Ini bukan cerita horor. Ini adalah kenyataan pahit yang sedang terjadi di Kota Yogyakarta. Hingga Juli ini, sudah ada 21 kasus penyakit Leptospirosis atau yang lebih dikenal sebagai penyakit kencing tikus, dan 7 orang di antaranya telah meninggal dunia. Angka ini cukup mengkhawatirkan hingga Wali Kota Yogyakarta mempertimbangkan untuk menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).

Kasus di Yogyakarta ini adalah sebuah lonceng peringatan yang berbunyi nyaring untuk kita semua, di mana pun kita berada. Ini adalah pengingat bahwa di balik genangan air, lingkungan yang kotor, dan kehadiran tikus, ada ancaman tak kasat mata yang bisa merenggut nyawa jika kita tidak waspada.

Mari kita kenali musuh sunyi ini lebih dalam, sebelum ia sempat mengetuk pintu rumah kita.

7 tewas di Yogyakarta akibat Leptospirosis (kencing tikus). Waspada, gejalanya menipu seperti flu biasa namun bisa berakibat fatal. Jaga kebersihan. - Tiyarman Gulo

Apa Sebenarnya Leptospirosis Itu? 

Leptospirosis terdengar seperti istilah medis yang rumit, tapi konsepnya sederhana dan mengerikan. Ini adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri bernama Leptospira.

Bakteri ini hidup dan berkembang biak di dalam ginjal hewan, terutama tikus. Ketika tikus ini kencing, bakteri Leptospira ikut keluar dan mencemari lingkungan sekitarnya: tanah, genangan air, lumpur, bahkan mungkin lantai rumah Anda yang lembap.

Bakteri ini adalah perenang ulung. Ia bisa bertahan hidup berbulan-bulan di air tawar atau tanah yang basah. Di sinilah bahayanya dimulai.

Bagaimana bakteri ini masuk ke tubuh manusia?

  • Melalui Luka Terbuka. Punya luka lecet sekecil apa pun di kaki atau tangan? Jika kulit yang terluka itu bersentuhan dengan air atau tanah yang terkontaminasi, bakteri bisa langsung menyusup masuk ke aliran darah.

  • Melalui Selaput Lendir. Bakteri juga bisa masuk melalui area lembap di tubuh kita seperti mata, hidung, atau mulut. Berenang di air banjir atau sekadar membasuh muka dengan air yang terkontaminasi sudah cukup untuk menjadi pintu masuk.

  • Melalui Makanan atau Minuman. Makanan yang tidak ditutup rapat dan dihinggapi tikus yang membawa bakteri juga bisa menjadi sumber penularan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline