Lihat ke Halaman Asli

Suko Waspodo

lecturer

Hambatan Komunikasi Berorientasi Pengirim dan Penerima

Diperbarui: 17 Februari 2019   15:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustr: kidskunst.info

Suatu kegiatan yang serumit komunikasi pasti akan mengalami kemunduran jika kondisi yang bertentangan dengan kelancaran proses muncul. Itu semua disebut sebagai hambatan karena menciptakan hambatan bagi kemajuan interaksi. Identifikasi hambatan ini sangat penting.

Menurut peran yang diamati oleh dua pihak, mari kita kategorikan hambatan sebagai:

  • Berorientasi pengirim,
  • Berorientasi penerima

Hambatan Komunikasi Berorientasi Pengirim

Hambatan yang berorientasi pada pengirim bisa bersifat sukarela atau tidak sukarela. Bagaimanapun caranya, upaya pengirim harus mengidentifikasi dan menghapusnya.

Karena pengirim adalah pencetus komunikasi, dia harus sangat berhati-hati untuk tidak membangun penghalang.

Jika interaksinya menimbulkan atau menunjukkan bahwa ada hambatan, komunikasi terhenti.

Beberapa hambatan yang berorientasi pada pengirim adalah sebagai berikut:

1. Pesan yang Dinyatakan Buruk

Tidak berpengalaman dalam topik yang dibahas dapat menciptakan masalah seperti ini. Pengirim mungkin tidak dapat menyusun idenya secara akurat dan efisien. Apa yang ingin dia katakan dan apa yang akhirnya dia sampaikan mungkin tidak sama.

Perbedaan muncul segera setelah kata-kata diucapkan. Bahkan, salah satu kriteria penting pada saat menginisialisasi suatu komunikasi adalah bahwa ide-ide harus konkret dan pesan harus terstruktur dengan baik.

Penerima seharusnya tidak merasa bahwa interaksi itu buang-buang waktu. Saat perasaan ini muncul, pendengar benar-benar mati dan dengan demikian menghentikan proses komunikasi yang efektif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline