Kabar buruk datang dari jeda internasional: Robert Lewandowski, mesin gol sekaligus figurehead lini serang Barcelona, dipastikan menepi akibat robekan otot paha kiri. Absennya Lewandowski yang diperkirakan memakan waktu hingga enam pekan---bukan sekadar kehilangan satu pemain, melainkan alarm bahaya bagi proyek Hansi Flick di Camp Nou, apalagi dengan bayangan El Clasico yang sudah menanti di depan mata.
Pertanyaannya bukan lagi, "Apakah Barcelona bisa menang tanpa Lewandowski?" melainkan, "Mampukah Hansi Flick menemukan solusi permanen di tengah badai cedera, atau justru virus FIFA akan mengungkap rapuhnya kedalaman skuad Blaugrana?"
Virus FIFA adalah istilah populer dan informal yang digunakan oleh media dan penggemar untuk menggambarkan fenomena cedera yang dialami oleh para pemain klub saat mereka sedang bertugas membela tim nasional mereka, biasanya selama jeda internasional (FIFA International Match Days).
Pukulan Telak Menjelang El Clasico
Lewandowski menjadi korban kesekian dari badai cedera yang melanda Barcelona. Namun, absennya penyerang veteran ini memiliki dampak psikologis dan taktis yang luar biasa. Ia adalah magnet di kotak penalti dan fokus utama pertahanan lawan. Tanpa dia, Barcelona kehilangan daya dobrak utamanya, terutama dalam skema pressing dan finishing.
Dengan waktu pemulihan yang diprediksi empat hingga enam pekan, Lewandowski hampir dipastikan akan melewatkan El Clasico melawan Real Madrid. Laga ini bukan sekadar tiga poin; ini adalah ujian mental dan kredibilitas bagi Hansi Flick di mata publik.
Dilema Taktis Hansi Flick: Antara Finisher dan False Nine
Cedera Lewandowski secara paksa memaksa Flick untuk "putar otak". Di sinilah kecerdikan taktis pelatih asal Jerman itu akan diuji. Ia menghadapi dua dilema utama dengan opsi yang ada:
1. Memaksimalkan Ferran Torres
Ferran Torres adalah opsi yang paling straightforward sebagai penyerang tengah alami. Ia punya naluri mencetak gol yang baik dan etos kerja tinggi. Namun, jika Flick memilih Torres, Barcelona kehilangan dimensi fisik dan kemampuan hold-up play yang dibawa Lewandowski. Flick harus memastikan Torres tidak terisolasi dan mendapatkan suplai bola yang konstan dari sisi lapangan (Lamine Yamal atau Raphinha).