Ada rumor beredar kalau mulai 1 Juli besok, ongkos naik MRT, LRT, dan TransJakarta akan menjadi Rp1 seterusnya. Jika sampai beneran kejadian, ini bisa jadi revolusi transportasi di Jakarta.
Tapi ingat ya, sampai sekarang belum ada pengumuman resmi dari pihak terkait. Jadi, rumor ini masih jadi tanda tanya besar di kepala banyak orang, termasuk saya.
Janji Manis Tarif Rp1 di Tanggal Spesial: Pernah Terjadi, Mungkinkah Setiap Hari?
Kita sudah sering banget dengar atau bahkan merasakan sendiri bagaimana asyiknya naik transportasi umum yang cuma bayar Rp1 di hari-hari spesial. Seperti kemarin waktu ulang tahun Jakarta.
Program ini bertujuan agar warga Jakarta makin rajin naik angkutan umum, meninggalkan kendaraan pribadinya di rumah, biar jalanan tidak macet, dan kualitas udara lebih bersih.
Tapi, ada tapinya nih. Meskipun cuma bayar Rp1, kita tetap wajib punya kartu e-money yang aktif dan saldonya cukup buat tapping masuk gate. Jadi jangan mikir bisa nyelonong gitu aja tanpa kartu.
Sistemnya tetap jalan, kok. Cuma nominalnya aja yang dibikin serendah itu. Itu berarti transaksi pembayaran tetap ada, cuma nggak bikin saldo e-money langsung kosong melompong.
Antara Ingin Murah dan Takut Pelayanan Jadi Kacau Balau
Nah, ini dia bagian yang paling seru. Sebagai pengguna setia transportasi publik, saya punya pandangan sendiri soal ini.
Tanpa bermaksud sombong, saya pribadi lebih memilih jika tarifnya dimurahkan, tapi jangan sampai gratis atau cuma Rp1 setiap hari.
Kenapa? Karena menurut saya, jika sebuah layanan itu gratis kadang suka bikin kualitas pelayanannya jadi "semau gue". Kayak ada perasaan, "Ah, ini kan gratis, mau minta apalagi. Namanya juga gratis." Nah, ini yang saya takutkan.
Coba deh kita imajinasikan bareng-bareng. Kalau MRT, LRT, atau TransJakarta cuma Rp1 setiap hari, kira-kira bagaimana nasib pelayanannya?