Lihat ke Halaman Asli

Revalya Syoura

mahasiswa universitas al azhar indonesia

Wajah Bicara, Emosi Terbaca : Hubungan Antara Ekspresi Wajah dan Emosi yang dirasakan dalam psikologi komunikasi

Diperbarui: 18 Mei 2025   15:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

p.p1 {margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px 'Helvetica Neue'} oto oleh SHVETS production dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/pasang

Banyak diantara kita yang mungkin tidak menyadari bahwa komunikasi sangat penting , mulai dari komunikasi interpersonal maupun intrapersonal. Apasih komunikasi interpersonal dan intrapersonal itu?

Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi di dalam diri seseorang, seperti merenungkan atau berbicara dengan diri sendiri. Sementara komunikasi interpersonal adalah pertukaran pesan antara dua orang atau lebih secara langsung, bertujuan untuk membangun hubungan dan berbagi informasi.

Komunikasi merupakan aspek dalam kehidupan manusia, yang tidak hanya dilakukan melalui bahasa verbal, tetapi juga melalui ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan intonasi suara. Dalam studi psikologi komunikasi, ekspresi wajah memainkan peran penting dalam menyampaikan emosi yang dirasakan seseorang. Menurut DeVito (2013), komunikasi yang efektif tidak hanya mencakup penyampaian pesan, tetapi juga kemampuan untuk membaca dan menafsirkan pesan non-verbal secara akurat.

Ekspresi Wajah sebagai Cerminan Emosi

Ekspresi wajah dianggap sebagai indikator utama dari keadaan emosional seseorang. Paul Ekman (1972), seorang psikolog terkemuka, mengidentifikasi enam emosi dasar yang memiliki ekspresi wajah universal, yaitu: bahagia, sedih, takut, marah, jijik, dan terkejut. Ekman menyatakan:

“Facial expressions of emotion are universal, regardless of culture. People across cultures are able to recognize these basic emotions through facial expressions” (Ekman, 1992).

Ekspresi wajah ini bersifat otomatis dan sulit untuk disembunyikan, menjadikannya alat komunikasi emosional yang sangat penting.

Contoh Kasus: Komunikasi di Tempat Kerja

Contoh nyata dapat dilihat dalam situasi profesional. Seorang atasan yang memberikan umpan balik positif, tetapi dengan ekspresi datar atau wajah tegang, bisa menimbulkan kesan bahwa pesan yang disampaikan tidak tulus.

Menurut Mehrabian (1971), dalam komunikasi yang mengandung muatan emosional:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline