Lihat ke Halaman Asli

Panca Nur Ilahi

Penulis Rebahan

Notifikasi Menjadi Dewasa

Diperbarui: 7 Oktober 2025   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ikhsan terlihat bersiap merapikan meja kerjanya untuk segera pulang, walaupun jam baru menunjukan pukul 4 sore, ia sudah ingin segera meninggalkan kantor yang seharusnya jam kerja selesai pukul 6 sore. Semua pekerjaan yang diberikan Pak Adit sudah ia selesaikan lebih awal, hampir seluruh orang kantor tahu bahwa ikhsan memang seorang pemuda yang pekerja keras dan tepat waktu. Namun entah mengapa hari ini ia menunjukan sikap yang sangat janggal.

Pak adit menghampiri ikhsan "Can cuti kamu untuk besok sudah saya approve ya."
Ikhsan menjawab "Iya pak, Makasih pak, baru saya apply tadi langsung di approve."
"Iya agar kamu bisa tenang cutinya, oh ya sesuai janji saya, karena semua task sudah selesai kamu boleh pulang lebih cepat." Pak Adit membalas. Ikhsan tersenyum lebar.  

Entah apa yang dibicarakan ican dan pak adit sebelumnya di meeting bulanan individual sehingga ia diberikan kelonggaran bekerja hari ini. 

Ican itu panggilan akrab yang sudah melekat sejak ia SD, pemuda yang memiliki  ambisi kuat bekerja tanpa melukai sekitarnya.

Ikhsan melawati meja Nina teman dekatnya di kantor, lalu nina bertanya dengan nada kepo "Can kok lu pulang cepat, biasanya kan teng- go alias tepat waktu, ada apa?"
Ican menjawab "gk ada apa-apa ka nin, hari ini pengen pulang cepet aja"
Nina belum puas "halah mau kemana si, sampai besok ambil cuti?"
Ican menjawab sambil sedikit tersenyum "kepo banget Ka nin, nanti juga tau hehe."
Sikapnya mencurigakan seperti ada yang ia tutupi.

Ican keluar gedung kantornya dan menuju ke halte TJ Sudirman, ia menunggu bus yang mengarah ke cawang-uki. Papan jadwal bus tiba, menunjukan bus akan tiba pukul 4.30 sore berarti ia hanya menunggu 5 menit. Jalan sudirman pada hari ini Rabu, 15 September 2025 tidak terlalu ramai. Terlihat hanya kerumunan ojek online yang sedang menunggu penumpang tepat di seberang halte TJ.

Bis yang ditunggu ican datang tepat waktu, syukurnya bis itu tidak padat masih banyak kursi kosong. Ican duduk di dekat pintu belakang dengan jendela tepat disampingnya.
Ican memasang earphone memutar lagu slow dari Maudy Ayunda, bulan bawa aku pulang. Ia menghela nafas panjang sambil melihat layar Handphone-nya, hanya ada satu pop up notifikasi kalender dengan tulisan "Happy Birthday, it's your birthday!'  

Ia tutup layar hp-nya, lalu memalingkan pandangan ke arah jendela bis, langit mulai berubah menjadi awan kelabu. Suasana hati ican menjadi sendu. Hari ini memang sengaja, ican ingin menyelesaikan pekerjaannya lebih awal. Ican meminta ke pak Adit Team Leader untuk izin pulang lebih cepat dan mengambil cuti esok. Ican melamun menatap jalan yang mulai di hujani air dari awan-awan gelap.

Dalam lamunannya ican tidak diam, ia berbicara dalam hati kepada dirinya sendiri. Aku tahu hari ini hari ulang  tahunku, namun rasanya sudah sangat berbeda. Aku sudah mencapai umur 25 tahun, seperempat abad aku hidup di dunia yang indah ini. Aku bersyukur atas pencapaian dari hasil kerja kerasku. Entah hati ini malah terasa hampa, dihari ulang tahunku.

Apakah rasa ini karena tidak ada lagi notifikasi dari teman sekolah, kuliah, bahkan rekan kerja yang mengirimkan ucapan selamat ulang tahun, atau surprise kue ulang tahun dan lilin di atasnya, bahkan kado pun aku tidak melihatnya hari ini. Apakah ini kehidupan orang dewasa? Merasa sepi di tengah momen yang seharusnya membahagiakan.

Rasa sepi ini berbeda dari biasanya, aku memang suka ketenangan tidak ada kebisingan yang mempekakan telinga. Orang menilaiku  dengan sifat introvert (dengan kesendirian dapat memulihkan tenaga yang terkuras). Ya, betul, tapi rasa ini diiringi dengan kekecewaan yang mendalam, kebingungan akan masa depan, dan kegelisahan yang tak berkesudahan. Tentunya perasaan itu muncul atas peristiwa yang telah aku lalui di umur 20-an ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline