Lihat ke Halaman Asli

nurulazizah

Undergraduate Sharia Economics IPB University

Dari Limbah Menuju Berkah dengan Ekonomi Sirkular Islami

Diperbarui: 11 Maret 2025   12:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Limbah bukan akhir cerita, melainkan awal berkah. Bayangkan, setiap hari, Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 175 ribu ton. Angka itu setara dengan berat 17.500 gajah! Tapi sayangnya, sebagian besar berakhir di tempat pembuangan akhir, merusak lingkungan dan mengancam kesehatan. Padahal, dalam prinsip Islam, tidak ada yang sia-sia di dunia ini. Limbah bisa jadi berkah jika kita mau melihatnya dengan cara berbeda.

Ekonomi sirkular Islami menawarkan solusi. Konsep ini bukan sekadar daur ulang, tapi tentang menghidupkan kembali sumber daya yang terbuang, sesuai ajaran Rasulullah SAW: "Janganlah kalian menyia-nyiakan air, meskipun berada di sungai yang mengalir." (HR. Ibnu Majah). Artinya, segala sesuatu---bahkan yang terlihat tak berguna---harus dimanfaatkan dengan bijak.

Apakah limbah bisa menjadi emas?

Pernahkah Anda melihat tumpukan sampah di pinggir jalan dan berpikir, "Ini cuma masalah, harus dibuang!"? Tapi tahukah Anda, di balik sampah yang sering dianggap menjijikkan, tersimpan potensi besar layaknya emas yang belum digali? Limbah bukanlah akhir cerita, melainkan jadi awal dari kemakmuran jika kita tahu cara mengolahnya.

Di Yogyakarta, ada sekelompok ibu-ibu yang menyulap sampah sayur dari pasar menjadi pupuk kompos. Mereka menamai diri "Komunitas Hijau Berkah". Hasilnya? Tanah pertanian di sekitarnya jadi subur, panen melimpah, dan pendapatan petani naik.

Di Bandung, anak muda kreatif di komunitas "Plastik Karya" mengubah sampah plastik menjadi tas belanja dan dompet unik. Hasil penjualannya tak cuma membersihkan lingkungan, tapi juga membiayai sekolah anak-anak kurang mampu. Plastik yang tadinya mengotori sungai, sekarang dapat menghidupi mimpi.

Di pedesaan Jawa Timur, petani tak lagi membakar jerami setelah panen. Mereka mengolahnya menjadi pakan ternak atau biogas untuk memasak. Hasilnya? Asap berkurang, pengeluaran untuk gas juga hemat.

Seperti kata pepatah: "Sampah orang lain adalah harta bagi orang yang kreatif." Lalu, bagaimana dengan ekonomi sirkular islami?

Ekonomi sirkular islami: bukan cuma urusan sampah

Prinsipnya sederhana:

1. Jangan buang-buang! Islam melarang israf (berlebihan). Limbah makanan, misalnya, bisa diolah jadi pakan ternak atau kompos.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline