Limbah bukan akhir cerita, melainkan awal berkah. Bayangkan, setiap hari, Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 175 ribu ton. Angka itu setara dengan berat 17.500 gajah! Tapi sayangnya, sebagian besar berakhir di tempat pembuangan akhir, merusak lingkungan dan mengancam kesehatan. Padahal, dalam prinsip Islam, tidak ada yang sia-sia di dunia ini. Limbah bisa jadi berkah jika kita mau melihatnya dengan cara berbeda.
Ekonomi sirkular Islami menawarkan solusi. Konsep ini bukan sekadar daur ulang, tapi tentang menghidupkan kembali sumber daya yang terbuang, sesuai ajaran Rasulullah SAW: "Janganlah kalian menyia-nyiakan air, meskipun berada di sungai yang mengalir." (HR. Ibnu Majah). Artinya, segala sesuatu---bahkan yang terlihat tak berguna---harus dimanfaatkan dengan bijak.
Apakah limbah bisa menjadi emas?
Pernahkah Anda melihat tumpukan sampah di pinggir jalan dan berpikir, "Ini cuma masalah, harus dibuang!"? Tapi tahukah Anda, di balik sampah yang sering dianggap menjijikkan, tersimpan potensi besar layaknya emas yang belum digali? Limbah bukanlah akhir cerita, melainkan jadi awal dari kemakmuran jika kita tahu cara mengolahnya.
Di Yogyakarta, ada sekelompok ibu-ibu yang menyulap sampah sayur dari pasar menjadi pupuk kompos. Mereka menamai diri "Komunitas Hijau Berkah". Hasilnya? Tanah pertanian di sekitarnya jadi subur, panen melimpah, dan pendapatan petani naik.
Di Bandung, anak muda kreatif di komunitas "Plastik Karya" mengubah sampah plastik menjadi tas belanja dan dompet unik. Hasil penjualannya tak cuma membersihkan lingkungan, tapi juga membiayai sekolah anak-anak kurang mampu. Plastik yang tadinya mengotori sungai, sekarang dapat menghidupi mimpi.
Di pedesaan Jawa Timur, petani tak lagi membakar jerami setelah panen. Mereka mengolahnya menjadi pakan ternak atau biogas untuk memasak. Hasilnya? Asap berkurang, pengeluaran untuk gas juga hemat.
Seperti kata pepatah: "Sampah orang lain adalah harta bagi orang yang kreatif." Lalu, bagaimana dengan ekonomi sirkular islami?
Ekonomi sirkular islami: bukan cuma urusan sampah
Prinsipnya sederhana:
1. Jangan buang-buang! Islam melarang israf (berlebihan). Limbah makanan, misalnya, bisa diolah jadi pakan ternak atau kompos.