Lihat ke Halaman Asli

Nur Hikmah

Mahasiswa pendidikan Biologi

Menelusuri "Masjid China" Yang Dibangun Warga Tionghoa di Lombok Barat

Diperbarui: 25 Juni 2025   15:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Masjid M Ridwan atau kerap disebut Masjid China di Desa Pakuan, Kecamatan Narmada, Lombok Barat.  

referensi
Lombok Barat - Masjid M Ridwan di Desa Pakuan, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) sangat unik. Masjid ini kerap disebut Masjid China karena gaya arsitekturnya yang kental dengan nuansa bangunan dari Negeri Tirai Bambu.
Warga setempat yang juga penjaga masjid, Sadli (50) menuturkan rumah ibadah ini dibangun oleh seorang Tionghoa bernama An Tian Kok. Pria tersebut menjadi mualaf dengan nama Muhammad Maliki.

Gambar: wisata yang ada di sekita masjid China 

Nama Masjid China ini juga dinamakan oleh wisatawan. Karena dari atas halaman masjid, menampilkan view perkebunan warga yang tinggal di Dusun Jurang Malang, Desa Pakuan. Suasana memang banyak yang suka dan banyak datang untuk sekadar santai," kata Sadli.

Menurut Sadli, Maliki membangun masjid bergaya arsitektur China itu atas permintaan sang istri, Siti Maryam. Masjid tersebut juga didesain langsung oleh seorang arsitek dari China.

Sadli menjelaskan Maliki membangun masjid tersebut agar bisa digunakan untuk beribadah oleh warga setempat. Sementara itu, Maliki sehari-hari beraktivitas di Kota Mataram dan sesekali pulang ke Desa Pakua

Nama Masjid China ini juga dinamakan oleh wisatawan. Karena dari atas halaman masjid, menampilkan view perkebunan warga yang tinggal di Dusun Jurang Malang, Desa Pakuan. Suasana memang banyak yang suka dan banyak datang untuk sekadar santai," kata Sadli.

Menurut Sadli, Maliki membangun masjid bergaya arsitektur China itu atas permintaan sang istri, Siti Maryam. Masjid tersebut juga didesain langsung oleh seorang arsitek dari China.

Sadli menjelaskan Maliki membangun masjid tersebut agar bisa digunakan untuk beribadah oleh warga setempat. Sementara itu, Maliki sehari-hari beraktivitas di Kota Mataram dan sesekali pulang ke Desa Pakua

Gambar: Masdi China Lombok Barat

Pemilik (masjid) seorang mualaf yang menghibahkan bangunan ini untuk keperluan masyarakat di sini. Jadi memang dia jarang pulang ke sini karena sibuk berjualan baju di Kota Mataram," imbuh Sadli.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline