PendahuluanÂ
Pernahkah kita bertanya apa tujuan kita bersekolah bertahun-tahun? apakah hanya demi mendapatkan ijazah, pekerjaan, dan gaji yang layak? atau ada sesuatu yang lebih dalam yang menjadikan pendidikan benar-benar berarti dalam hidup kita?
Sejak lama, para filsuf percaya bahwa pendidikan bukan sekedar ruang kelas, kurikulum, dan ujian. Pendidikan adalah jalan panjang untuk menemukan jati diri manusia, membangun peradaban, dan menanamkan nilai yang melebihi angka di dalam rapor. Karena itu, filsafat pendidikan hadir untuk mengingatkan bahwa di balik setiap buku pelajaran dan peraturan sekolah, ada tujuan yang lebih besar.
Menariknya, para pemikir membagi tujuan filsafat pendidikan ke dalam tiga arah utama. Pertama, tujuan inspiratif yang memberi visi dan harapan. Kedua, tujuan preskriptif yang menuntun dengan aturan dan pedoman. Ketiga, tujuan investigatif yang mengajak kita untuk terus bertanya dan mengkritisi praktik pendidikan agar tidak terjebak rutinitas.
Tiga tujuan ini seperti kompas, peta, dan kaca pembesar: memberi arah, memastikan langkah, sekaligus menguji apakah jalan yang ditempuh sudah tepat. Jika ketiganya berjalan bersama, pendidikan akan terasa bermakna, bukan hanya bagi siswa di ruang kelas, tetapi juga bagi masyarakat dan masa depan bangsa.
Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi yang dimiliki. Namun, pertanyaan sederhana dan mendasar seringkali muncul yaitu "pendidikan itu untuk apa?" Apakah hanya sebagai bentuk tanggung jawab anak ke orang tua dan sebaliknya? Apakah untuk memperoleh keterampilan tertentu sehingga menghasilkan tenaga kerja? Apakah mendorong individu untuk menguasai ilmu pengetahuan dan membentuk karakter? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini tidak bisa dijawab hanya dengan pendekatan praktis, melainkan memerlukan pendekatan filosofis.
Di sinilah filsafat pendidikan berperan dalam membantu mengeksplorasi landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis dari pendidikan. Berdasarkan kajian filosofis, tujuan pendidikan dapat dibagi menjadi tiga kategori:
1. Tujuan Inspiratif: memberikan arah, visi, dan cita-cita ideal bagi pendidikan
2. Tujuan Preskriptif: menetapkan, aturan, norma, dan pedoman yang harus dilaksanakan
2. Tujuan Investigatif: menjalankan fungsi kritis dan reflleksi untuk menguji relevanti dan konsistensi pendidikan.