Lihat ke Halaman Asli

nur azizah

mahasiswa

Mengenal 17 Santri KH. HASYIM ASY'ARI Yang Menggemparkan dunia

Diperbarui: 10 Mei 2025   15:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fpcnu-pamekasan.or.id%2Fhadratus-syaikh-kh-hasyim-asyari%2F&psig=AOvVaw1FZ6twb_IalRsuTNEV8_ZF&ust=174

Syekh Kyai Haji Hasyim Asy'ari merupakan kunci berdirinya jamiyah Nahdlatul Ulama di Surabaya pada tanggal 31 Januari tahun 1926 masehi. karena kealimannya dalam ilmu agama terutama kajian Hadits beliau mendapat gelar hadratus Syekh di NU pun beliau merupakan satu-satunya yang mendapat gelar Rois Akbar. setelah beliau wafat Tak ada satupun Kyai yang berani menyandangnya sebagai gantinya adalah Royce am karena kealimannya pondok pesantren yang didirikannya di Tebuireng Jombang menjadi tujuan para santri dari pelosok negeri.

menurut sejarawan Khairul Anam, dalam buku sejarah "pertumbuhan dan perkembanganmu" hingga tahun 1942 murid yang telah dan berada di pesantren itu diperkirakan mencapai 25.000 orang. Oleh karena itu, mari kita mengenal 17 santri hadrotus Syekh Hasyim Asy'ari yang luar biasa dan yang menjadi ulama besar. Adapun 17 santri tersebut sebagai berikut:

yang pertama yaitu, Kyai Haji Wahab Hasbullah salah satu santri Kyai Haji Hasyim Asy'ari adalah Kyai Haji Wahab Hasbullah, beliau adalah santri Kinasih Mbah Hasyim yang menjadi pengganti Mbah Hasyim dalam menakkodainah nahdlatul ulama. setelah kewafatan Mbah Hasyim asy-syari, beliau dikenal sebagai ulama yang cerdas dan kreatif serta berjiwa aktivis tinggi. Hal itu dibuktikan dengan hikmah beliau Pada jambiyah Nahdlatul Ulama sehingga bisa seperti sekarang.

Yang kedua yaitu, Kyai Haji Raden Asad Syamsul Arifin. salah satu santri Kyai Haji Hasyim Asy'ari selain Kyai Haji Wahab hasbuloh, beliau adalah Kyai Haji Raden Asad Bin Syamsul Arifin bin ruham bin Ihsan bin khamsi Mbah asat lahir pada 1897 di Mekkah dan wafat tanggal 4 Agustus tahun 1990 di Situbondo pada usia 93 tahun. beliau adalah ulama sekaligus tokoh penting dalam berdirinya Nahdlatul Ulama, sebab beliau adalah penyampai pesan isyarat berupa tongkat disertai ayat Alquran dari Syaikhona Kholil Bangkalan kepada Kyai Haji Hasyim Asy'ari.

 Yang ketiga yaitu, Kyai Haji Bisri syansuri, salah satu santri Kyai Haji Hasyim Asy'ari yang sangat berjasa dalam pendirian Nahdlatul Ulama dan juga merupakan pendiri serta pengasuh pondok Pesantren Mambaul Ma'arif denanyar Jombang adalah Kyai Haji Bisri. beliau dilahirkan di desa Tayu Kabupaten Pati Jawa Tengah pada tanggal 28 Dzulhijjah 134 Hijriyah atau tanggal 18 September tahun 1886 masehi. setelah nyantri di Mbah Kholil Bangkalan Kyai Haji Bisri syansuri mondok ke pondok pesantren Tebuireng kepada Kyai Haji Hasyim Asy'ari selama 6 tahun.

Yang keempat yaitu, Syaikh Yasin Al fadani nama lengkap beliau adalah Abul Fadil Muhammad Yasin bin Muhammad Isa alfadani ulama keturunan Padang beliau Mufti pemberi fatwa mazhab Syafi'i di Mekkah dan penulis beberapa literatur Hasanah keislaman lahir pada tahun 1335 Hijriyah atau 1915 masehi. beliau adalah salah satu santri hadrotus Syekh Hasyim Asy'ari walaupun beliau tidak pernah mondok di pesantren Tebuireng namun Beliau pernah menimba dan mengambil sanad hadits kepada hadrotus Syekh Hasyim Asy'ari.

Yang kelima yaitu, Kyai Haji mashum Ahmad Lasem Mbah mashum. merupakan santri dengan tipikal pengembara tercatat ada belasan pesantren yang didatanginya untuk menimba ilmu dari Jepara Jombang hingga ke Makkah almukaromah oleh kedua orang tuanya. pertama-tama beliau diserahkan kepada Kyai Nawawi Jepara untuk mempelajari ilmu agama, lalu kemudian pengembaraan ilmunya sampai di Kiai Abdullah Kyai Abdul Salam dan Kiai Siroj ketiganya merupakan Kyai host dari Kajen Pati Jawa Tengah. setelah beberapa tahun berselang masuk muda sampai di Kudus Di sana ia belajar kepada Kyai ma'sum dan Kyai syarofudin lalu kemudian disarang Rembang bersama Kyai Umar Harun Solo bersama Kyai Idris termas dengan Kyai Dimyati Semarang kepada Kyai Ridwan Jombang kepada hadratus saih Kyai Haji Hasyim Asy'ari Bangkalan kepada Kyai Kholil lalu yang terakhir di Makkah langsung kepada Syekh Mahfudz.

Yang keenam yaitu, Kyai Haji ahyat halimi. Kyai Haji ahyat halimi dilahirkan pada tahun 1918 setelah bersekolah di sekolah rakyat Miji Kyai Haji ahyat kecil beserta kakaknya Aslan melanjutkan sekolahnya ke Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. mereka juga sempat diajar secara langsung oleh hadratus Syekh Kyai Haji Hasyim Asy'ari dan Putra beliau Kyai Haji Wahid Hasyim Kyai akhiat menjadi Pioneer perjuangan melawan penjajah dan sekutu yang kembali ingin menjajah Bumi Pertiwi bersama sahabat beliau Kyai munasir dan Kyai Yusuf Hasyim. Kyai akhiat memimpin perjuangan para pemuda Muslim dan santri dalam pertempuran melawan Sekutu termasuk saat pertempuran tanggal 10 November tahun 1945.

Yang ketujuh yaitu, Kyai Haji munasir Ali. salah satu Kyai didikan Kyai Hasyim dan menjadi komandan di era kemerdekaan adalah Kyai Haji munasir Ali. selama perang kemerdekaan Ia aktif berjuang dan berkarir di dunia kemiliteran karirnya dimulai dengan mengikuti latihan kemiliteran prajurit Jepang dengan masuk sebagai anggota penerangan Heiho Kyai munasir aktif sebagai pasukan Hizbullah dengan menjadi komandan Batalyon Condromowo dan ikut berperan dalam mendirikan Hizbullah cabang Mojokerto. ketika Hizbullah melebur ke dalam barisan TNI Ia pun terdaftar sebagai anggota aktif hingga akhirnya diangkat menjadi komandan Batalyon 39 TNI Angkatan Darat.

Yang kedelapan yaitu, Kyai Haji Muhammad Hasyim Latif satu lagi santri Kyai Hasyim yang sangat berpengaruh dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia alias di masa-masa revolusi kedaulatan tahun 1945 sampai tahun 1949 yaitu Kyai Haji Hasyim Latif. beliau nyantri ditebuireng sejak umur 8 tahun dibawa asuhan Kyai Hasyim Asy'ari. santri Mbah Hasyim ditempatkan di pesantren dekat dengan Tebuireng di bawah asuhan Kyai Haji Mahfudz Anwar. Tebuireng saat itu masih belum menggunakan sistem klasikal. pada Januari tahun 1945 dibentuk dewan pimpinan Hizbullah dengan Kyai Haji Zainul Arifin, Kiai Hasyim Latif pun ikut serta pelatihan Hizbullah yang dipusatkan di Cibarusah Bogor. awal karirnya di Hizbullah ia mulai dikala ia berstatus sebagai peserta pada pelatihan opsir hizbullah se jawa dan Madura.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline