Lihat ke Halaman Asli

NAVID ZILQISTAS

mahasiswa uin prodi ilmu komunikasi 2024

Quarter Life Krisis: Perjalanan Mencari Diri di Tengah Tekanan Hidup

Diperbarui: 13 Juni 2025   08:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Banyak orang menyebut usia 20-an sebagai masa keemasan. Masa di mana tubuh masih kuat, impian masih membara, dan peluang terbuka luas. Tapi mengapa justru banyak anak muda merasa hampa, cemas, tertekan, dan kehilangan arah pada usia ini?

Inilah yang disebut quarter life crisis---sebuah fase kritis yang kini dialami oleh jutaan generasi muda di seluruh dunia. Bukan sekadar "baper" atau lemah mental. Ini adalah realitas psikologis yang menuntut perhatian dan pemahaman mendalam.

Lewat artikel ini, kita akan membahas secara menyeluruh apa itu quarter life crisis, mengapa ia begitu masif di era modern, bagaimana cara menghadapinya, serta refleksi tentang bagaimana krisis ini bisa menjadi awal dari transformasi hidup yang luar biasa.

Bab 1: Apa Itu Quarter Life Crisis?

Quarter life crisis adalah periode dalam hidup---biasanya terjadi antara usia 20 hingga awal 30-an---di mana seseorang mengalami kebingungan identitas, tekanan karier, krisis relasi, dan kecemasan masa depan.

Gejalanya bisa berupa:

  • Merasa tertinggal dari teman-teman

  • Bingung harus mengambil jalan hidup yang mana

  • Menyesal dengan pilihan kuliah atau karier

  • Stres dengan standar sosial: harus sukses, harus menikah, harus punya rumah

  • Merasa gagal walau masih sangat muda

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline