Mohon tunggu...
Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Mohon Tunggu... irero

Sustainable lifestyle learner | Book sniffer | another me : irerosana.com | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Soal Saya Meminta Seserahan Buku-Buku

14 Oktober 2025   18:01 Diperbarui: 15 Oktober 2025   11:47 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku seserahan pernikahan saya (dokpri/irerosana)

Berbeda dari kebanyakan orang yang meminta perhiasan atau barang-barang mewah untuk seserahan, saya justru meminta buku. Calon suami menyanggupi asalkan saya memberi petunjuk tentang buku yang sedang saya inginkan.

Ya, perkara buku apa yang harus dibeli itu lumayan penting. Bukan maksud mengkerdilkan genre buku tertentu tapi biar lebih tepat saja. Pasalnya ungkapan so many books, so little time itu nyata adanya. Terlalu banyak buku yang mengantri untuk dibaca jadi akan lebih baik memilih genre yang sesuai.

Saya pun kala itu juga berpikir, buku apa ya yang harus saya minta? Beberapa bulan sebelumnya ketika saya berulang tahun, ia mengirimi sebuah buku yang sulit dicari versi barunya. Judulnya "Plong" karya Putu Wijaya. Ia tahu saya sedang mencari buku itu dan ia berhasil mendapatkannya meski kondisinya second hand.

Karena saat itu saya sedang senang dengan buku Catatan Pinggir (Caping) dari Goenawan Mohamad dan buku ini termasuk langka di tahun 2015, maka saya pun memutuskan untuk memintanya. "Saya sedang mencari Caping, Catatan Pinggir" kata saya.

Di rumah sendiri sudah ada 2 seri Caping. No. 4 yang saya beli dari salah satu buku online Jogja dan No. 3 yang saya dapat dari salah seorang kawan. Saya sendiri tak menyebut bahwa ia harus melengkapi serinya. Berapapun yang dia kasih, dengan bahagia akan saya terima!

Rupanya suami berhasil mendapat 5 seri lain dari dua tempat yang berbeda, 3 seri (1,5,10) dari toko Tempo sementara 2 lainnya (6 dan 7) dari toko buku online di daerah Jogja.

Di hari H pernikahan, saya melihat buku-buku itu ada dalam satu kontak di antara seserahan yang lain. Tentu saja kotak itu jauh lebih berat. Bagaimana tidak, isinya 5 buku yang lumayan tebal.

Sejak itu jumlah Caping yang saya miliki menjadi 7 buah, No 1,3,4,5,6,7 dan 10. No. 2, 8 dan 9 memang belum ia dapatkan. Ketika ia berusaha menggenapi, saya malah melarangnya.

"Nanti saja," kata saya. Ini buku tak hanya berat secara kuantiti tapi juga secara isi, akan butuh waktu lama untuk menamatkannya. Jadi tak usah buru-buru membelinya, pikir saya kala itu! 

Eee... ternyata sampai sekarang ketiga seri itu belum juga kami beli. Mungkin setelah tulisan ini terbit ia akan teringat dengan kekurangan ketiga seri itu dan segera melengkapinya.

Bagi saya sendiri tak masalah kalau belum lengkap, toh jumlah pendingan bacaan dan buku baru saya masih banyak. Sabar saja, nanti juga lengkap dengan sendirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun