SAMPANG - Sebanyak 21 keluarga penerima manfaat di Desa Rohayu, Sampang, mempertanyakan dana PKH mereka yang tak kunjung cair sejak 2019. Kecurigaan penyelewengan menguat setelah rekening koran mengungkap dana bantuan sosial tersebut diduga mengalir ke sejumlah rekening lain tanpa sepengetahuan mereka.
Kisah ini bermula saat sejumlah warga penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) menyadari hak mereka seolah lenyap setelah menerimanya satu kali pada tahun 2019. Menurut W, yang mewakili ibunya (M) sebagai penerima manfaat, kejanggalan terasa setelah kartu PKH dan buku tabungan mereka ditarik oleh oknum perangkat desa.
"Pada tahun 2019, alhamdulillah, kami menerima bantuan PKH satu kali, namun hingga saat ini tidak menerima lagi," tutur W saat ditemui pada Selasa (14/10/2025).
Alasan penarikan kartu saat itu, menurut penuturan warga lain, beragam. Mulai dari kekhawatiran kartu akan hilang hingga untuk mencegah terblokirnya rekening. Namun, karena bantuan tak kunjung datang selama bertahun-tahun, warga berinisiatif untuk melakukan penelusuran mandiri.
Aliran Dana Terungkap dari Rekening Koran
Puncak dari kecurigaan warga terbukti saat beberapa dari mereka memberanikan diri mencetak rekening koran di Bank BRI pada 15 Oktober 2025. Hasil cetakan tersebut menunjukkan adanya aktivitas transaksi reguler, padahal mereka tidak pernah merasa melakukan pencairan.
Fakta mengejutkan terungkap: dana PKH tersebut ternyata dicairkan dan langsung ditransfer ke rekening lain.
"Tercatat di rekening koran ada aliran dana, atas nama (BN) dialihkan ke nama dengan inisial (TR), (AR), dan (TU). Nominal dana yang dialihkan bervariasi, dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah," ungkap seorang warga dengan nada geram sambil menunjukkan bukti rekening.
Total, ada 21 keluarga yang mengalami nasib serupa. "Ada 21 warga yang haknya lenyap dari tahun 2019 hingga 2024," sesalnya.
Mencari Pendamping dan Menagih Janji Dinsos
Upaya warga untuk mencari kejelasan seakan menemui jalan buntu. Saat ditanya mengenai siapa pendamping PKH yang bertanggung jawab untuk Desa Rohayu, mereka hanya mengetahui inisialnya, yakni R. Namun, tidak ada yang mengetahui pasti alamat atau keberadaan sosok tersebut.
"Kami hanya tau namanya dan gak (tahu) beliau darimana," ungkap salah satu warga.