Mohon tunggu...
Diannisa Latifah
Diannisa Latifah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seorang Mahasiswa studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Book

Analisis Gaya dan Estetika Sastra dalam Novel The Traveling Cat Chroncicle karya Karya Hiro Arikawa

15 Oktober 2025   14:20 Diperbarui: 15 Oktober 2025   15:07 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : dokumen pribadi

Deskripsi buku :

Judul buku : The Traveling Cat Chronicles

Penulis : Arikawa Hiro

Penerjemah : Laticia Helmi

Penerbit : Haru

Terbit : Cetakan ke 27, 27 Agustus 2025

Ulasan : 

Gaya dalam kacamata sastra adalah cara khas seorang pengarang dalam menggunakan bahasa untuk mengekspresikan ide, emosi, dan pandangan hidupnya yang mencakup pilihan diksi, struktur kalimat, teknik penceritaan, serta penggunaan sudut pandang. Sementara itu, estetika sastra berkaitan dengan aspek keindahan dalam karya, baik dari segi bahasa, struktur naratif, maupun makna yang dihasilkan dari pengalaman membaca. Estetika tidak hanya berhubungan dengan keindahan bentuk, tetapi juga dengan kedalaman nilai yang terkandung di dalamnya.  Kisah di novel ini bermula sejak Satoru menyelematkan kucing liar yang terluka. Kemudian dia memberikan nama Nana. Kucing ini mengingatkan dia akan kucing pertamanya bernama Hatchi, yang sudah meninggal setelah diadopsi saudara jauhnya saat dia masih SMP. Singkat cerita, Nana dipelihara oleh Satoru. Setelah lima tahun tinggal bersama Satoru, mereka melakukan perjalanan panjang mengunjungi teman-teman SD, SMP, SMA, juga teman kuliahnya Satoru untuk mencari adopter, atau yang mau mengadopsi Nana. Satoru selalu berusaha sekeras mungkin untuk pencari pemilik baru untuk Nana, tapi kucing ini tahu kalau Satoru selalu merasa lega setiap kali membawa Nana pulang setelah gagal diadopsi. Kucing pintar ini seperti sudah punya firasat, bahwa apa pun yang terjadi, dia tidak akan meninggalkan pemiliknya yang begitu menyayangi Nana. Mereka melakukan perjalanan darat dengan kendaraan wagon perak dari Tokyo hingga ke Hokkaido. Nana adalah kucing yang sangat beruntung, bisa merasakan traveling bersama Satoru.

Gaya Bahasa dan Teknik Penceritaan.

Penulis menggunakan gaya penceritaan yang mengedepankan kesederhanaan dan ketenangan. Sudut pandang yang digunakan penulis ada dua yaitu sudut pandang aku sebagai manusia (Satoru) dan aku sebagao kucing (Nana) sehingga hal ini menjadikan bentuk inovasi gaya yang menciptakan keseimbangan antara logika manusia dan sensitivitas emosional hewan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun