Nasionalisme dikatakan oleh filsuf Prancis Renan merupakan bentuk kesadaran untuk bersatu tanpa ada paksaan yang dituntut oleh obsesi mewujudkan sebuah kepentingan kolektif dianggap luhur. Yang pada akhirnya menciptakan sebuah identitas nasion dan identitas sebuah bangsa. Menurut Anthony Smith, nasionalisme dapat berupa Ideologi. Nasionalisme mempresentasikan sistem-sistem ide-ide yang menuntut hak untuk menentukan nasibnya sendiri (self-determination). Pada pandangan tokoh akademisi Indonesia Sartono Kartodirdjo mengutarakan pada makalahnya yang disampaikan pada seminar tentang Nasionalisme Indonesia menjelang dan Pada Abad XXI'' di Universitas Kristen Satya tahun 1993. Dalam nasionalisme memiliki lima prinsip. Pertama, kesatuan (unity) yang mentransformasikan hal-hal yang beragam yang akan menjadi kesatuan yang utuh. Kedua, kebebasan (liberty) bagi negara-negara yang terjajah yang memperjuangkan pembebasan dari kolonialisme. Ketiga, kesamaan (equality) sebagai bagian implisit dari masyarakat demokratis yang merupakan antitesis dari masyarakat kolonial yang diskriminatif dan otoriter. Keempat, kepribadian serta identitas yang lenyap karena negasi kaum kolonial. Kelima, prestasi yang sangat diperlukan untuk menjadi sumber inspirasi dan kebanggaan bagi warga negara bangsa.
Pada dasarnya nasionalisme dalam kehidupan bernegara sangat erat dengan rasa berkorban jiwa dan raga untuk kepentingan negara. Jiwa nasionalisme dapat dipertanggungjawabkan secara nyata dalam kehidupan. Nasionalisme bukan hanya kata-kata mutiara dan bentuk pengibaran bendera di bulan Agustus semata. Kilas Sejarah Pada tanggal 20 Mei 1908 berdirinya organisasi Boedi Oetomo yang didirikan oleh mahasiswa kedokteran (STOVIA). Dalam perkembangan pada tahun 1914 organisasi Boedi Oetomo bergerak dalam bidang politik. Konsep nasionalisme mulai muncul dari berkembangnya organisasi Boedi Oetomo walau dalam bentuk sederhana kesadaran akan bangsa Indonesia. Kesadaran akan identitas Indonesia sangat dipengaruhi oleh atmosfer penjajahan Hindia-Belanda. Rasa yang sama untuk berjuang melawan penjajahan atas Hindia-Belanda untuk memperjuangkan. Pada masa berikutnya bulan oktober 1928 sumpah pemuda yang diketuai oleh Soegondo Djojopoespito Wakil Ketua,R.M. Djoko Marsaid (Jong Java), Sekretaris : Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond),Bendahara : Amir Sjarifoeddin (Jong Bataks Bond), Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond), Pembantu II : R. Katjasoengkana (Pemoeda Indonesia), Pembantu III : R.C.L. Senduk (Jong Celebes), Pembantu IV : Johannes Leimena (Jong Ambon), Pembantu V : Mohamad Rocjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi) dari sini lahir hasil diskusi dan kesepakatan isi dari sumpah pemuda yang sebagai bentuk awal identitas negara Indonesia. Bentuk nasionalisme yang lahir masih dilatarbelakangi dengan penjajahan Hindia Belanda.
Kemerdekaan Indonesia hingga tercapai pada tanggal 17 Agustus 1945. Perjuangan bangsa Indonesia untuk lepas dari penjajahan Belanda, sangat erat dengan rasa berkorban jiwa dan raga untuk melawan penjajah Belanda dan sekutunya ini sebagai bentuk tertinggi dalam simbolik nasionalisme negara. Pada tahun 1950 masih banyak perpecahan dan konflik di dalam negara Indonesia terutama pada panggung politik. Pada tahun 1955 dimana Indonesia melaksanakan pemilihan umum pertama sebagai negara demokrasi. Hasil pemilihan pemilu yang didapatkan empat partai besar, pertama PNI dengan suara sah 8.434.653, kedua Masyumi, dengan suara sah 7.903.886, ketiga dengan suara sah 6.955.141, keempat PKI dengan suara sah 6.176.914 (Ricklefs, 2008:520) dengan hasil ini salah satu bentuk kepemimpinan presiden Soekarno yang banyak disalah artikan dengan nasakomisasi (nasionalisme, agama dan komunisme). Tidak semata-mata dari PKI bisa dapat berkuasa dan menguasai segala aspek pemerintah Indonesia. PKI punya banyak penolakan dari kaum agamis, pihak militer dan ada kepentingan asing yang pada saat itu perang ideologi besar Amerika Serikat dengan sekutunya melawan komunis serta negara fasis Uni Soviet dan Jerman, Jepang, Italia.
Pada 11 Maret 1966 permainan manuver secara halus antara Soekarno dan Soeharto yang menghasilkan kekerasan berdarah di ibu kota berakhir dengan meyakinkan untuk kemenangan Soeharto. Soekarno mengadakan pertemuan kabinet di Jakarta, sementara mahasiswa demonstran memadati jalan-jalan. Kekuasaan super semar diperoleh secara singkat keberhasilan Soeharto dalam memberantas PKI dan menghancurkan sisa-sisa Demokrasi terpimpin dan era Soekarno. Masa orde baru dimulai kepemimpinan Soeharto yang mulai mencapai masa keemasan Orde baru 1976 sampai 1988 pada masa ini nasionalisme ini memiliki wajah baru dengan P4 (Pedoman, Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) dengan ini memberikan dampak positif dan negatif. Yang pada akhir pada tanggal 21 Mei 1998 terjadi reformasi yang menjadi salah satunya banyak korupsi, kolusi dan nepotisme dan kondisi perekonomian Indonesia mengalami krisis. Pergantian kepemimpinan dilakukan mulai dari Habibie yang tidak bisa meredam pemerintahan dari rakyat dan mahasiswa untuk memberantas korupsi, kolusi, nepotisme di kalangan pemerintah. Abdurrahman Wahid menjadi presiden ke Empat banyak memberikan wacana baru dalam bentuk pandangan nasionalisme mulai dari pengakuan agama Khonghucu dan pendekatan lebih humanis. Namun pada Presiden Megawati Soekarnoputri isu korupsi masih sangat besar. Untuk memberikan kepercayaan masyarakat luas Presiden Megawati Soekarnoputri membuat lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dengan dibentuk lembaga ini merupakan bentuk semangat nasionalisme menjaga persatuan dan kesatuan, serta kedaulatan negara. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mempunyai masalah tidak selesai tentang terorisme yang terjadi pada tahun 2002 dan 2005 bom Bali satu dan dua, yang menjadi sorotan dunia internasional. Strategi untuk mengurangi terorisme pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Strategi untuk mengurangi terorisme juga bisa dilakukan dengan memberikan pendidikan dan meningkatkan pembangunan. Pendidikan dipastikan di berbagai wilayah metodologinya tidak mengarah pada ekstrimisme dan kekerasan. Masalah keamanan negara ini tetap dilanjutkan oleh pemerintahan Presiden Jokowi, tantangan datang dengan kondisi ekonomi dunia yang mengalami krisis. Namun dengan segala strategi pemerintahan Presiden Jokowi bisa membuat BBM satu harga seluruh wilayah Indonesia. Energi yang terjangkau akan meningkatkan produktivitas rakyat dan banyak pembangunan infrastruktur jalan untuk mempercepat mobilitas perekonomian seluruh wilayah Indonesia. Pada masa pemerintahan Presiden Jokowi juga tidak lepas dari berbagai pejabat yang tertangkap Oleh KPK dengan kasus korupsi. Kata korupsi selalu ada pada setiap Presiden pertama hingga Presiden Prabowo sekarang. Perjalanan rasa nasionalisme pada bulan Agustus tahun 2025 sebagai titik tolak bagaimana cermin bangsa Indonesia menjaga marwah pahlawan yang sudah berkorban jiwa dan raga untuk negara ini merdeka pada tahun 1945. Menteri Presiden Prabowo yang tertangkap tangan oleh KPK dengan dugaan melakukan tindakan korupsi. Uniknya pemerintahan Presiden Prabowo belum genap satu tahun. Dengan ini harus menjadi titik balik apa arti nasionalisme itu sendiri bagi para pejabat pemerintah baik Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif.
Dilihat dari sudut pandang dalam dunia pendidikan rasa nasionalisme sudah tertanam dalam pembelajaran tingkat Sekolah Dasar kelas VI yang ada pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila itu pun diperdalam dengan materi pada kelas VI hingga pada jenjang Sekolah menengah pertama. Pada jenjang SMA bagaimana cara memberikan contoh sikap nasionalisme untuk negara Indonesia salah satu dengan tidak melakukan tindakan korupsi. Masa perguruan tinggi pun setiap jurusan apapun wajib menempuh mata kuliah kebangsaan yang mencakup secara lengkap dan detail bagaimana menjadi warga negara yang benar dan bisa menjaga rasa nasionalisme untuk negara Indonesia. Dari perjalanan masa kemasa ini menjadi bangsa Indonesia menjadi cambuk untuk para generasi selanjutnya dapat bisa menanamkan pada diri sendiri bahwa pada setiap hari kemerdekaan Indonesia pada bulan Agustus bukan sekedar hingar-bingar akan sebuah pesta, namun jasa para pahlawan yang memperjuang kemerdekaan Indonesia tidak sia-sia, ayo generasi muda lawan Korupsi sebagai bentuk semangat nasionalisme untuk mencapai apa yang dicita-citakan pendiri bangsa yang sudah jelas yang tertuang pada nilai-nilai Pancasila. Merdeka...Merdeka...Merdeka...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI