Kalau biasanya anak kedua punya adik buat dijagain, beda cerita kalau anak kedua ternyata sekaligus jadi anak terakhir alias bungsu. Posisi ini unik banget, karena ada campuran sifat dari "anak tengah" dan "anak bontot".
1. Belajar Banyak dari Kakak
Karena cuma punya satu kakak, anak kedua-bungsu bisa banget ngambil pelajaran langsung. Apa yang sukses atau gagal dari kakaknya, bisa jadi referensi hidup. Jadi kadang mereka lebih cepat matang dalam mengambil keputusan.
2. Tetap Dapet "Privileg" Anak Bungsu
Walaupun anak kedua, tetap aja akhirnya dia yang paling kecil di rumah. Nah, di sini sering dapet bonus manja: lebih banyak dimaklumi, lebih gampang dibelain, bahkan kadang disayang ekstra. Siapa sih yang nggak luluh sama si bontot?
3. Nggak Kehilangan Sisi Mandiri
Beda sama bungsu di keluarga besar, anak kedua-bungsu biasanya lebih mandiri. Karena pernah juga merasakan "posisi anak tengah" sebentar, mereka bisa fleksibel: tahu rasanya nggak selalu jadi pusat perhatian, tapi tetap bisa cari cara buat bersinar sendiri.
4. Dekat Banget sama Kakak
Hubungan anak kedua-bungsu sama kakaknya biasanya lebih intens. Bisa jadi partner main, partner curhat, bahkan partner berantem. Karena cuma berdua, ikatan mereka biasanya kuat banget---walau sering diwarnai drama kecil-kecilan.
5. Punya Keunikan Ganda
Campuran dari "mandirinya anak kedua" dan "manjanya anak bungsu" bikin anak kedua yang juga terakhir jadi pribadi yang nggak biasa. Kadang bisa tegas, kadang bisa manja, kadang jiga tengilnya minta ampun. Kadang sok dewasa, kadang pengen dimanja kayak bayi. Unik banget kan?