Lihat ke Halaman Asli

Auliya Tuhfatul Mardliyah

Mahasiswa - Biologi

Mahasiswa Universitas Negeri Malang Melakukan Budidaya Kangkung dengan Beberapa Media Tanam Menggunakan Teknologi Akuaponik

Diperbarui: 2 Juni 2024   15:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Pribadi (2024)

Kota Malang saat ini setiap tahunnya mengalami peningkatan jumlah penduduk, pada tahun 2022 jumlah penduduk Kota Malang sudah mengalami kenaikan dari tahun 2021 menjadi 846.126 jiwa, begitu juga pada tahun 2023 jumlah penduduk meningkat sebesar 0,12 sehingga menjadi 847.182 jiwa (BPS Kota Malang, 2023). Kepadatan penduduk dapat menyebabkan beberapa permasalahan muncul seperti kemiskinan, kesehatan, lapangan pekerjaan, dan salah satunya merupakan masalah pangan. Pangan merupakan kebutuhan utama bagi setiap manusia untuk dikonsumsi setiap harinya sehingga dapat hidup sehat, aktif, produktif secara berkelanjutan maka ketahanan pangan akan diperlukan, ketahanan pangan dapat diartikan sebagai terpenuhinya pangan bagi setiap masyarakat dapat dilihat dari tersediannya pangan yang cukup, baik, berkualitas, aman merata, terjangkau, dan berbasis pada keragamaan sumber daya lokal. Ketahanan pangan menjadi salah satu faktor yang dapat membentuk karakter seseorang menjadi berkualitas, sehat, dan sejahtera. Semakin meningkatnya penduduk juga akan menimbulkan penyempitan lahan pertanian ataupun perkebunan, karena lahan tersebut akan beralih fungsi menjadi pemukiman, perkantoran, dan industri. 

Alternatif yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan urban farming. Urban farming merupakan bentuk kegiatan budidaya pertanian yang menggabungkan pertanian, perikanan dan atau peternakan (integrated farming) yang dapat dilakukan di lahan yang terbatas. Sistem akuaponik ini memiliki hubungan simbiotik penerapan dari sistem ekologi secara alami antara ikan dan tanaman yang saling menguntungkan. Akuaponik terdiri dari dua komponen utama yaitu akuakultur untuk tempat budidaya atau pemeliharaan ikan dan bagian hidroponik sebagai tempat untuk menanam dan menumbuhkan tanaman. Adapun keunggulan menggunakan akuaponik untuk budidaya kangkung yang sudah dilakukan yaitu dapat diterapkan di pekarangan sempit, dapat menggunakan berbagai jenis media tanam, tidak menggunakan pupuk, tidak menggunakan jumlah media tanam yang banyak, tidak melakukan penyiraman, hemat air, sehat, dan bebas kontaminan. Media tanam juga menjadi salah satu faktor penting yang berperan dalam pertumbuhan tanaman. Media tanam yang baik adalah media yang mampu menyediakan air dan unsur hara yang cukup untuk pertumbuhan tanaman, kualitas media tanam juga dapat secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian dan pengembangan mengenai jenis media tanam yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman kangkung lebih optimal dengan menggunakan teknologi akuaponik.

Mahasiswa magang Auliya Tuhfatul Mardliyah bersama rekan mahasiswa lainnya melakukan budidaya kangkung dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang yang memanfaatkan fasilitas akuaponik di Minifood Estate Dispangtan Kota Malang. Penelitian dilakukan selama satu bulan mulai dari persiapan sampai pemanenan. Beberapa media tanam yang digunakan adalah pasir malang dengan tekstur seperti kerikil dan rockwool, sedangkan ikan pada akuakulturnya menggunakan ikan nila yang berumur lebih dari satu tahun. Setiap minggu (7HST, 14HST, 21 HST, dan 28 HST) dilakukan pengukuran parameter yang meliputi tinggi tanaman, diameter batang, jumlah helai daun, warna daun, dan berat basah yang ditimbang saat pemanenan. Data pengukuran parameter yang sudah terkumpul dilakukan penghitungan dan analisis untuk mengetahui hasilnya. Berdasarkan hasil yang sudah didapatkan, media yang dapat membuat budidaya kangkung menggunakan akuaponik tumbuh secara optimal yaitu media tanam pasir malang daripada rockwool.

Diharapkan melalui hasil penelitian tersebut dapat membantu pembaca yang ingin memulai budidaya kangkung dengan akuaponik dalam menentukan media yang efektif untuk pertumbuhan kangkung secara optimal dan dapat mewujudkan ketahanan pangan di lingkungan sekitar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline