Lihat ke Halaman Asli

Konstantinus Aman

Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Trik Jualan Keliling yang Agak Laen di Kampung

Diperbarui: 5 Februari 2025   13:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi | KOMPAS.COM/SUKOCO

Sebenarnya sudah bukan kampung lagi bila variabel yang dipakai adalah rutinitas pasar yang sudah semakin masif menjelajah ke setiap pelosok. 

Aktivitas ini justru lebih banyak diperankan oleh para penjual yang berasal dari luar. 

Entah itu dari pusat kota yang lebih banyak menjajakan barang-barang sandang dengan menggunakan oto atau mobil juga yang menjual barang-barang pokok mulai dari beras, sayur mayur, ikan dan lain sebagainya.

Kenyataan ini menjadi bukti sebuah kemajuan telah menyata terutama dari sisi pembangunan infrastruktur yakni: jalan raya yang permanen (hotmix) dari kota ke desa, sarana listrik negara yang sudah masuk sampai ke pelosok-pelosok kampung, akses jaringan internet yang cukup terjangkau.

Ihwal dari kemajuan inilah, aktivitas keseharian warga kampung sudah hampir selevel dengan kaum urban. Atau bisa juga dikategorikan sebagai masyarakat semi-urban.

Menjual Sembari Menghibur?

Berkat kemajuan-kemajuan yang terjadi di atas, maka keseharian jalan raya yang menelusur ke kampung dipadati dengan kendaraan-kendaraan jual keliling atau dalam istilah lazimnya disebut dengan istilah bakul keliling.

Istilah ini penulis dapatkan setelah sedikit 'berbisik' dengan Mbah Meta lewat WhatsApp pribadi.

Bakul keliling adalah pedagang yang menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari, seperti makanan, minuman, dan barang-barang lainnya, dengan menggunakan mobil atau kendaraan lainnya untuk berkeliling ke kampung-kampung atau daerah-daerah terpencil.

Jika awalnya mereka kerap menjajakan dagangannya dengan sekedar menyebutkan nama dagangan yang dijual tersebut baik dengan nama Indonesianya pun dengan menggunakan dialek setempat melalui pengeras suara yang dipasangkan pada bak mobil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline