Mohon tunggu...
Konstantinus Aman
Konstantinus Aman Mohon Tunggu... Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Trik Jualan Keliling yang Agak Laen di Kampung

5 Februari 2025   10:37 Diperbarui: 5 Februari 2025   13:16 1117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi potret mobil pickup jualan sayur keliling di kampung (sumber: Floressmart.com)

Sebenarnya sudah bukan kampung lagi bila variabel yang dipakai adalah rutinitas pasar yang sudah semakin masif menjelajah ke setiap pelosok. 

Aktivitas ini justru lebih banyak diperankan oleh para penjual yang berasal dari luar. 

Entah itu dari pusat kota yang lebih banyak menjajakan barang-barang sandang dengan menggunakan oto atau mobil juga yang menjual barang-barang pokok mulai dari beras, sayur mayur, ikan dan lain sebagainya.

Kenyataan ini menjadi bukti sebuah kemajuan telah menyata terutama dari sisi pembangunan infrastruktur yakni: jalan raya yang permanen (hotmix) dari kota ke desa, sarana listrik negara yang sudah masuk sampai ke pelosok-pelosok kampung, akses jaringan internet yang cukup terjangkau.

Ihwal dari kemajuan inilah, aktivitas keseharian warga kampung sudah hampir selevel dengan kaum urban. Atau bisa juga dikategorikan sebagai masyarakat semi-urban.

Menjual Sembari Menghibur?

Berkat kemajuan-kemajuan yang terjadi di atas, maka keseharian jalan raya yang menelusur ke kampung dipadati dengan kendaraan-kendaraan jual keliling atau dalam istilah lazimnya disebut dengan istilah bakul keliling.

Istilah ini penulis dapatkan setelah sedikit 'berbisik' dengan Mbah Meta lewat WhatsApp pribadi.

Bakul keliling adalah pedagang yang menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari, seperti makanan, minuman, dan barang-barang lainnya, dengan menggunakan mobil atau kendaraan lainnya untuk berkeliling ke kampung-kampung atau daerah-daerah terpencil.

Jika awalnya mereka kerap menjajakan dagangannya dengan sekedar menyebutkan nama dagangan yang dijual tersebut baik dengan nama Indonesianya pun dengan menggunakan dialek setempat melalui pengeras suara yang dipasangkan pada bak mobil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun