Lihat ke Halaman Asli

Peran Strategis Bimbingan dan Konseling dalam Dunia Pendidikan

Diperbarui: 24 Juni 2025   00:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Peran Strategis Bimbingan dan Konseling dalam Dunia Pendidikan

Dalam dunia pendidikan, keberhasilan peserta didik tidak hanya ditentukan oleh pencapaian akademik semata. Di balik nilai-nilai angka, ada sisi lain yang tak kalah penting: kesejahteraan emosional, pengembangan karakter, dan kesiapan menghadapi tantangan hidup. Di sinilah peran bimbingan dan konseling (BK) menjadi sangat penting dan strategis.

Bimbingan dan konseling di sekolah bukan sekadar tempat "curhat" atau ruang hukuman bagi siswa bermasalah. Sebaliknya, layanan BK adalah upaya profesional yang dirancang untuk membantu siswa mengenali potensi dirinya, mengembangkan sikap positif, serta mengambil keputusan yang tepat dalam kehidupan akademik, sosial, dan pribadi.

 

Fungsi Utama Layanan BK

  1. Pemahaman Diri: BK membantu siswa memahami minat, bakat, dan kepribadian mereka. Ini menjadi bekal penting dalam menentukan jurusan, karier, hingga pergaulan sosial yang sehat.

  2. Pencegahan dan Pengembangan: Guru BK memberikan edukasi terkait isu-isu penting seperti bullying, perundungan digital, penyalahgunaan narkoba, hingga tekanan akademik. BK juga menjadi tempat aman untuk mendorong siswa berkembang secara utuh.

  3. Intervensi dan Pemecahan Masalah: Ketika siswa mengalami masalah, BK hadir sebagai penengah dan pendamping. Bukan untuk menghakimi, melainkan membantu mencari solusi yang membangun.

Tantangan dan Harapan

Sayangnya, peran guru BK kerap disalahpahami. Masih banyak anggapan bahwa ruang BK hanya untuk "siswa nakal". Ini adalah stigma yang perlu diluruskan. Guru BK sejatinya adalah mitra strategis dalam pendidikan karakter dan pengembangan mental peserta didik. Ke depan, diharapkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah tidak hanya bersifat reaktif, tetapi lebih proaktif dan menyatu dalam kultur sekolah. Program-program BK bisa lebih variatif, menyentuh aspek karier, kewirausahaan, kesehatan mental, hingga edukasi digital.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline