Mohon tunggu...
Wawan Ridwan AS
Wawan Ridwan AS Mohon Tunggu... Penacinta

Konsep, Sikap, Action menuju Good Respect.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Eros dan Agon Timnas: Seni Berjuang dalam Partai Hidup Mati Demi Impian Piala Dunia

7 Oktober 2025   05:00 Diperbarui: 6 Oktober 2025   23:52 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Sepak Bola Indonesia. | Foto: Kompas.com

"Tanpa agon tidak akan ada permainan. Tanpa permainan tidak akan ada Eros. Perjuangan adalah fondasi dari hasrat. Inti permainan adalah mengalahkan lawan, namun keseimbangan diperlukan untuk menyikapi setiap kemenangan dan kekalahan." (Ahmad Sauqillah)

Timnas Indonesia akan segera berjuang dalam partai hidup mati di Grup B Kualifikasi 4 Piala Dunia 2026 melawan Arab Saudi (8/10) dan Irak (11/10) di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah. Tentunya kita berharapa kita dapat lolos untuk berlaga di Piala Dunia 2026 AS, Kanada dan Meksiko.

Dua pertandingan krusial ini bukan lagi sekadar pertandingan kalah menang; ini adalah soal harga diri, sejarah, dan impian jutaan bangsa Indonesia dari sejak lampau. Partai hidup mati, di mana kegagalan bukan lagi pilihan, melainkan keinginan menciptakan sejarah.

Tantangan esensial inilah yang membawa kita pada dua filosofis yang mendalam: Eros dan Agon. Eros, insting cinta tanah air, hasrat dan ambisi suci merajut impian Piala Dunia. Agon, perjuangan keras yang tidak mudah, konflik mental yang bisa menjadi beban, dan keharusan memenangkan setiap detik dilapangan dengan nalar bermain yang tinggi.

Bagaimana skuad Garuda dapat mengubah tekanan luar biasa ini menjadi seni berjuang pada hasil. Keindahan permainan (eros) harus tunduk pada harga mati kalkulasi poin (agon) kemenangan.

Bagaimana pula kepiawaian Patrick Kluivert, sang pelatih dan Jay Idzes dkk, sebagai pemain menjadi taruhan terbesar di lapangan. Inilah perjuangan keras sepenuh jiwa raga demi meraih ambisi sejarah sepak bola Indonesia.

Agon Melawan Beban Kegagalan Historis dan Impian Panjang Sepakbola Indonesia

Sejarah Timnas Senior Indonesia didefinisikan oleh kilasan eros dalam sejarah panjang perjuangan sepak bola nasional kita.

Sejatinnya Indonesia pernah tampil di Piala Dunia 1938 jauh sebelum kemerdekaan diraih, saat itu bernama Hindia Belanda. Namun PSSI saat itu yang dipimpin Suratin memprotes dan tidak mengakuinya. Timnas Hindia Belanda berlaga di Piala Dunia 1938 tanpa pemain PSSI, tanpa bendera Merah Putih dan tanpa membawa nama Indonesia. (Antaranews, 11/05/2024)

Pasca kemerdekaan, Toni Pogacnik (Yugoslavia) telah menciptakan catatan sejarah berharga (eros) di pentas dunia, Timnas menahan Uni Soviet 0-0 pada Olimpiade Melbourne 1956, sebuah pencapaian yang hingga kini menjadi salah satu catatan emas timnas.

Pada 1975 Wiel Coerver meskipun tidak memberikan raihan prestasi signifikan namun dinilai berhasil membangun pondasi sepak bola modern Indonesia dengan sistem pembinaan dan penanganan pemain yang lebih terstruktur dan profesional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun