Tradisi adat tahunan sebagai wujud syukur atas hasil bumi ini berlangsung meriah dengan rangkaian acara karnaval, pertunjukan kesenian, hingga pengajian penutup.
Banyubiru, Semarang -- Mahasiswa Praktikum Pengabdian Masyarakat (PPM) UIN Salatiga turut berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan adat tahunan Merti Dusun Wirogomo yang diselenggarakan pada tanggal 1, 3, dan 5 Agustus 2025 di Desa Wirogomo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Tradisi ini merupakan bentuk ungkapan rasa syukur masyarakat atas hasil bumi, keselamatan, serta kesejahteraan yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa.
Rangkaian kegiatan Merti Dusun tahun ini dimulai pada 1 Agustus 2025 dengan karnaval budaya yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Warga menampilkan kirab gunungan hasil bumi, pawai dengan busana adat, serta berbagai kreativitas kelompok masyarakat. Pada malam harinya, acara dilanjutkan dengan pertunjukan wayang kulit yang menjadi sarana hiburan sekaligus pelestarian budaya Jawa.
Selanjutnya, pada 3 Agustus 2025, diadakan penampilan kesenian dari berbagai rayon, di antaranya seni Topeng Ireng, Soreng, dan kesenian tradisional lainnya. Penampilan tersebut tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi ajang untuk memperkenalkan dan melestarikan kekayaan seni daerah. Mahasiswa PPM UIN Salatiga berperan aktif dalam mendukung jalannya acara, baik dalam pendampingan teknis, dokumentasi, maupun publikasi kegiatan.
Adapun puncak acara dilaksanakan pada 5 Agustus 2025 dengan pengajian akbar yang dihadiri tokoh agama, perangkat desa, serta masyarakat umum. Pengajian ini menjadi penutup rangkaian kegiatan Merti Dusun yang penuh hikmah, menegaskan bahwa tradisi ini bukan hanya perayaan budaya, tetapi juga sarana memperkuat nilai religius masyarakat. Salah satu tokoh masyarakat Wirogomo menyampaikan harapannya atas terselenggaranya acara ini. "Merti Dusun merupakan warisan budaya yang harus terus dijaga. Dengan adanya keterlibatan generasi muda, termasuk mahasiswa PPM, kami optimis tradisi ini dapat terus lestari sekaligus dikenal lebih luas oleh masyarakat di luar desa," ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, Merti Dusun tidak hanya menjadi simbol rasa syukur, tetapi juga mempererat persatuan masyarakat, memperkuat gotong royong, dan melestarikan warisan budaya leluhur. Kehadiran mahasiswa PPM diharapkan semakin memperkokoh hubungan harmonis antara dunia akademik dengan masyarakat, sekaligus memberi nilai tambah dalam upaya pelestarian tradisi lokal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI