Mempunyai predikat unggulan terbawah dari enam peserta babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Timnas Indonesia harus tumbang 2-3 dari "tuan rumah" Arab Saudi, Kamis (9/10/2026) dini hari WIB. Lalu yang menjadi sorotan usai laga ini, adalah banyaknya kicauan fans karbitan yang malah berburu tumbal.
Mulai dari amarah aras tarikan Yakob Sayuri yang secara teknis menyebabkan penalti untuk gol kedua Firas Al-Buraikan. Kemudian sorotan kepada Marc Klok dan Beckham Putra yang dituding tampil melempem.Â
Lalu beranjak ke bench menyasar coach Patrick Kluivert yang dituduh salah strategi dan tidak seperti coach Shin Tae-yong (STY) dalam meredam Arab Saudi. Dan "raja terakhir" yang menjadi korban paling pucuk, adalah Ketum PSSI Erick Thohir, yang dituntut bertanggung jawab karena dirasa "memberi mimpi yang ketinggian".
Campur aduk otak saya membuat artikel laga ini, karena mau dari sisi manapun, Arab Saudi jelas adalah unggulannya.Â
The Falcons mempunyai rangking FIFA #59 berbanding #119 milik Indonesia. Menurut prediksi supercomputer, berstatus "tuan rumah" dan diuntungkan beda jadwal enam hari, anak asuh Herve Renard memperoleh probabilitas lolos langsung 62% banding 7% milik Indonesia.
Kemudian dari sisi teknis, dalam dua edisi terakhir tahun 2018 dan 2022, Arab Saudi juga tak pernah absen masuk final Piala Dunia. Terakhir dari sisi pemain, sekalipun hampir semua berkecimpung di Saudi Pro League, jelas pengalaman tanding level atas Salem Al Dawsari dkk secara kolektif melebihi pasukan Garuda.
Semua terakumulasi di atas lapangan King Abdullah Sports City, terlihat bahwa di periode kedua Herve Renard melatih. The Falcons alami perbaikan signifikan usai kekalahan 0-2 di Jakarta, dengan selanjutnya menahan imbang Jepang 0-0, serta menang atas China dan Bahrain tanpa kebobolan. Â
Lalu dari sisi mana mereka (fans karbitan Timnas) pantas mencemooh dan mencari tumbal dari kekalahan ini? Jika Timnas Indonesia sudah naik kelas, maka kita sebagai pendukung juga harus selaras. Terima kekalahan tipis (secara hasil) ini, dan berharap asa untuk lolos masih terbuka dengan menekuk Irak di laga berikutnya.
Saya sendiri tidak pernah mendengar pemain Timnas Italia dan pelatihnya "dibodoh-bodohkan" oleh fans Azzurri meski mereka tidak lolos Piala Dunia dua edisi terakhir.Â
Dalam setiap kejuaraan olahraga, selalu ada satu tim yang menang dan satu tim yang kalah. Kecewa itu pasti, tetapi kalau melampiaskan dengan "melempari rumah sendiri", .... kalau bukan buzzer, ya pasti karbitan!