Mohon tunggu...
Budi Wahyono
Budi Wahyono Mohon Tunggu... Budi Wahyono

Hai! Selamat datang di Jendela Ilmu—tempat di mana kamu bisa melihat serunya kegiatan dan cerita inspiratif seputar dunia Pendidikan dan kehidupan sehari-hari. Di sini kami berbagi info terkini, dokumentasi acara, prestasi keren dunia pendidikan, sampai momen-momen unik di balik layar Pendidikan dan keseharian. Ditulis langsung oleh tim kreatif kami yang semangatnya selalu ON! Jika ingin tidak ketinggalan informasi, ikuti kami yukz.... Buka jendelanya, dan nikmati cerita seru dari dunia sekolah kami! 📌 Follow terus ya, biar nggak ketinggalan kabar terbaru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjejak Karakter Luhur: Pembiasaan Membaca Asmaul Husna di SMPN 2 Delanggu

10 Oktober 2025   20:45 Diperbarui: 10 Oktober 2025   20:45 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembiasaan Membaca Asmaul Husna Setelah Melaksanakan Apel Pagi (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Di tengah hiruk pikuk persiapan belajar, ada satu momen sunyi namun penuh makna yang rutin mewarnai pagi di SMPN 2 Delanggu. Setelah Apel Pagi selesai dilaksanakan, alunan melodi indah nama-nama Allah SWT, atau yang kita kenal sebagai Asmaul Husna, menggema dari halaman hingga ke setiap sudut sekolah. Pembiasaan ini, yang telah menjadi denyut nadi kegiatan harian, bukan sekadar ritual keagamaan, melainkan sebuah strategi jitu untuk menanamkan karakter luhur pada generasi muda.

Pembiasaan Membaca Asmaul Husna Setelah Melaksanakan Apel Pagi (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Pembiasaan Membaca Asmaul Husna Setelah Melaksanakan Apel Pagi (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Fondasi Spiritual Sebelum Menjelajahi Ilmu

Rutinitas membaca Asmaul Husna (99 Nama Allah yang Agung) secara bersama-sama ini ditempatkan secara strategis sebelum lonceng pembelajaran berdering. Langkah ini memiliki filosofi yang mendalam: mempersiapkan jiwa sebelum mengisi akal.

Dalam hiruk pikuk kehidupan serba cepat, seringkali fokus utama hanya tertuju pada pencapaian kognitif. Namun, SMPN 2 Delanggu menyadari bahwa pendidikan sejati haruslah seimbang antara kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ). Dengan membaca Asmaul Husna, para siswa diajak untuk sejenak menenangkan hati, merenungkan kebesaran Sang Pencipta, dan menyerap energi positif dari setiap makna nama-Nya.

Bayangkan, ratusan siswa dan guru duduk bersama, melafalkan makna seperti Ar-Rahman (Maha Pengasih), Al-Malik (Maha Merajai), atau Al-Quddus (Maha Suci). Ini bukan sekadar hafalan, melainkan sebuah indoktrinasi positif tentang sifat-sifat mulia yang seyogianya mereka teladani dalam interaksi sehari-hari.

Bagaimana Pembiasaan Ini Membentuk Karakter?

Pembiasaan ini berdampak signifikan pada pembentukan karakter siswa, menyentuh berbagai aspek:

1. Penanaman Nilai Etika dan Moral

Setiap nama dalam Asmaul Husna adalah representasi dari nilai-nilai universal yang baik.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun